Elshinta.com - Desa Rajagaluh Lor, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat menerima hibah internal tungku pembakaran sampah dari Fakultas Teknik Universitas Majalengka.
Dipilihnya Desa Rajagaluh Lor atas hibah internal tungku pembakaran sampah, selain atas permintaan masyarakat di sana, juga karena desa ini memiliki program 'gerakan moro runtah" (germo) atau gerakan berburu sampah.
Dengan semangat masyarakat yang tinggi melalu program germo, sejalan dengan teknologi yang dapat disatukan melalui hibah internal tungku pembakaran sampah.
"Intinya hasil ini sudah diserahkan pada masyarakat dan diterima desa Rajagaluh Lor," kata Dekan Fakultas Teknik Universitas Majalengka Dony Susandi melalui Dosen Teknik Mesin Engkos Koswara seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Senin (4/7).
Dikatakannya, hibah internal tungku pembakaran sampah dati fakultas teknik Unma ini bukanlah yang pertama, sebelumnya Desa Basuki, Bonang dan Tenjolayar juga telah menerima hibah serupa.
Namun untuk desa Rajagaluh Lor merupakan yang pertama jika dilihat dri bentuknya yang jauh lebih besar dan permanen dibanding untuk tiga desa sebelumnya.
"Tungku pembakaran sampah dengan metode pirolisis ini dapat mencegah bahaya polusi asap, karena pencemaran lingkungan dan bahaya menghirup pembakaran sampah akibatnya adalah organ tubuh yang fatal akan mengakibatkan kemandulan," kata Dony.
Untuk itu kata dia, Fakultas Teknik Unma melalui metode pirolisis, pembakaran sampah tidak hanya sebatas dibakar dan jadi asap selesai, tapi kemudian akan dikondensasi dan diharapkan akan menjadi minyak.
"Tujuan pirolisis awal kan memang kita kembalikan ke alam adalah plastik, pada dasarnya macam sampah plastik, kain, karet itu asalnya dari minyak bumi sebelum diolah jadi kain, karet atau plastik. Maka dengan proses pirolisis ini kita kembalikan lagi ke asalnya," pungkasnya.
Sementara, penyerahan hibah internal tungku pembakaran sampah di Desa Rajagaluh Lor ini, dihadiri Rektor Unma, Kepala Pusat Inovasi Unma dan Aparat Desa Rajagaluh Lor.