PDGI: Jumlah dokter gigi di Indonesia masih belum ideal

Elshinta
Minggu, 03 Juli 2022 - 10:53 WIB | Editor : Widodo | Sumber : Antara
PDGI: Jumlah dokter gigi di Indonesia masih belum ideal
Ilustrasi- Pasien yang datang untuk memeriksakan kondisi gigi dan mulut ke dokter gigi. (Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels)

Elshinta.com - Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) drg. Usman Sumantri, M.Sc. mengatakan bahwa jumlah dokter gigi di Indonesia saat ini masih kurang atau belum ideal.

“Jumlah dokter gigi semua ada 43 ribuan, itu termasuk dokter gigi yang umum dan spesialis. Yang spesialis itu 3.900 sekian. Jadi memang sangat sangat kurang. Karena itu saya usul jumlah dokter giginya diperbanyak, jumlah lulusan dan jumlah penerimaan (mahasiswa),” kata Usman saat dijumpai pers di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa idealnya satu dokter gigi melayani 7.500 pasien, sesuai dengan rekomendasi WHO. Sementara kondisi persebaran dokter gigi di Indonesia masih jauh dari kata ideal, menurutnya, yakni satu dokter gigi melayani sekitar 12.000 lebih pasien atau 1:12.000.

“Jumlah lulusan itu 2.500-an per tahun dari semua Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Persoalannya, produksinya tidak banyak, 2.500 sampai 3.000 (lulusan) itu tidak cukup. Bahkan dokter umum itu sekitar 12.000 (lulusan) setahun,” kata Usman.

Permasalahan lainnya, Usman mengatakan bahwa keberadaan dokter gigi, terutama dokter gigi spesialis, masih terpusat di daerah perkotaan dan tidak menjangkau ke daerah-daerah terpencil. Persebaran instansi pendidikan dokter gigi juga belum merata di Indonesia.

Mengingat permasalahan tersebut, ia mengatakan pihaknya ingin mendorong pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memperbanyak program studi kedokteran gigi dan memperbanyak studi yang melahirkan dokter gigi spesialis.

“Itu (dokter gigi spesialis) masalah sekali karena terkait dengan sistem rujukan. Pasien dilayani di klinik atau puskesmas, nanti dia bisa ke rujukan. Nah, kalau di rujukan itu tidak ada spesialis kan percuma juga, ada biaya tapi tidak ada spesialis,” katanya.

Usman memandang bahwa persoalan mengenai persebaran dokter gigi yang belum merata tersebut membuat masyarakat kesulitan untuk mengakses layanan perawatan dokter gigi secara rutin.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan sebanyak 57 persen masyarakat Indonesia mengalami permasalahan gigi dan mulut, namun hanya 10,2 persen yang berkunjung ke dokter gigi untuk memeriksakan diri.

Selain persebaran, Usman juga berpendapat bahwa anggapan biaya perawatan gigi yang mahal serta ketakutan tersendiri terhadap dokter juga menjadi faktor lain yang mendorong masyarakat masih enggan untuk memeriksakan diri ke dokter gigi.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Dokter internis ingatkan vaksinasi HPV penting untuk pria dan wanita
Selasa, 05 September 2023 - 13:41 WIB

Dokter internis ingatkan vaksinasi HPV penting untuk pria dan wanita

Elshinta.com, Dokter internis dan vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.SC, Sp.PD, mengingatkan vaksin...
 Hari Pelanggan Nasional, RS di Kudus gelar `Hospital Tour` dan hibur pasien
Senin, 04 September 2023 - 20:56 WIB

Hari Pelanggan Nasional, RS di Kudus gelar `Hospital Tour` dan hibur pasien

Elshinta.com, Berbagai kegiatan dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi dan Rumah...
 Jadi program utama Pemkab Boyolali, RSU Hidayah tangani dan siapkan bangsal ODGJ
Senin, 04 September 2023 - 19:22 WIB

Jadi program utama Pemkab Boyolali, RSU Hidayah tangani dan siapkan bangsal ODGJ

Elshinta.com, Rumah Sakit Umum Hidayah, Boyolali, Jawa Tengah melakukan bakti sosial, pemeriksaan, p...
Pemkot Bandarlampung catat 860 kasus ISPA pada 2023
Senin, 04 September 2023 - 17:10 WIB

Pemkot Bandarlampung catat 860 kasus ISPA pada 2023

Elshinta.com,  Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mencatat sebanyak 860 orang di daerahnya terj...
Dokter internis bagikan cara hidup sehat untuk penderita anemia
Minggu, 03 September 2023 - 15:31 WIB

Dokter internis bagikan cara hidup sehat untuk penderita anemia

Elshinta.com, Dokter spesialis penyakit dalam atau internis dr. Aru Ariadno Sp.PD-KGEH, FINASIM memb...
BPBD Kotim imbau warga gunakan masker antisipasi udara tidak sehat
Minggu, 03 September 2023 - 08:15 WIB

BPBD Kotim imbau warga gunakan masker antisipasi udara tidak sehat

Elshinta.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalim...
Rembuk stunting dorong percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Magelang 
Jumat, 01 September 2023 - 20:56 WIB

Rembuk stunting dorong percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Magelang 

Elshinta.com, Berdasarkan data aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat...
Cegah stunting Polres Langkat bagikan sembako
Jumat, 01 September 2023 - 17:46 WIB

Cegah stunting Polres Langkat bagikan sembako

Elshinta.com, Kapolres Langkat AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang meninjau dan menyerahkan secara ...
Menkes katakan sektor kesehatan penting demi mendukung bonus demografi RI
Kamis, 31 Agustus 2023 - 22:11 WIB

Menkes katakan sektor kesehatan penting demi mendukung bonus demografi RI

Elshinta.com, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan sektor kesehatan penting unt...
8.000 lebih warga Kota Serang terpapar ISPA  
Kamis, 31 Agustus 2023 - 20:46 WIB

8.000 lebih warga Kota Serang terpapar ISPA  

Elshinta.com, Delapan ribu warga Kota Serang, Banten terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ...

InfodariAnda (IdA)