Ilmuwan teliti kaitan `darah salju` dengan perubahan iklim

Elshinta
Selasa, 21 Juni 2022 - 19:34 WIB | Editor : Sigit Kurniawan | Sumber : Antara
Ilmuwan teliti kaitan `darah salju` dengan perubahan iklim
Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Elshinta.com - Sambil berdiri di atas lereng bersalju sekitar 2.500 meter di atas permukaan laut, Eric Marechal memegang sebuah tabung berisi alga merah tua yang dikenal sebagai `darah salju`.

Fenomena "darah salju" mempercepat pencairan salju di Alpen yang membuat para ilmuwan khawatir.

"Alga ini berwarna hijau. Tetapi di salju, alga ini mengumpulkan sedikit pigmen seperti tabir surya untuk melindungi dirinya," kata Marechal, direktur penelitian di Pusat Nasional Penelitian Ilmiah di Grenoble, Prancis.

Bersama anggota timnya, dia sedang mengumpulkan sampel untuk pengujian laboratorium.

Di dekat kakinya, sepetak salju merah terlihat berkilauan di bawah sinar matahari.

Alga tersebut dideskripsikan pertama kali oleh Aristoteles pada abad ketiga Sebelum Masehi, namun baru pada 2019 diidentifikasi secara formal dan diberi nama Latin Sanguina nivaloides.

Para ilmuwan kini berlomba memahaminya dengan lebih baik sebelum terlambat, karena volume salju berkurang akibat kenaikan suhu global yang melanda pegunungan Alpen.

Ada dua alasan kenapa mempelajari alga itu, kata Marechal.

"Pertama, ini adalah kawasan yang baru sedikit dieksplorasi dan kedua, kawasan ini sedang meleleh di depan mata kita jadi (persoalan) ini sangat mendesak," katanya.

Beberapa ilmuwan, termasuk Alberto Amato, periset rekayasa genetika di CEA Centre de Grenoble, mengatakan volume alga tersebut sepertinya terus bertambah akibat perubahan iklim, ketika atmosfer mengandung lebih banyak karbon dioksida yang mendukung pertumbuhannya.

Meski penelitian masih berlangsung, sudah bisa dipastikan bahwa keberadaan alga itu mempercepat pencairan salju karena pigmen yang dikandungnya mengurangi kemampuan untuk memantulkan panas matahari.

Alga-alga jenis lain, termasuk yang berwarna ungu, dan jelaga dari kebakaran hutan juga memiliki efek serupa. Jika alga itu menyebar, salju dan gletser di seluruh dunia akan cepat mencair.

"Makin hangat udaranya, makin banyak alga di sana dan lebih banyak salju akan mencair dengan cepat," kata Amato.

"Ini adalah lingkaran setan dan kita berusaha untuk memahami semua mekanisme, memahami lingkaran ini, sehingga kita dapat mencoba berbuat sesuatu tentang hal itu," kata dia.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Masyarakat Pulau Lepar kini bisa nikmati koneksi internet dari PLN ICON Plus
Rabu, 06 September 2023 - 20:07 WIB

Masyarakat Pulau Lepar kini bisa nikmati koneksi internet dari PLN ICON Plus

Elshinta.com, Masyarakat di Pulau Lepar, sebuah pulau yang terletak di lepas pantai tenggara Pulau ...
Kemajuan telematika di Indonesia semakin pesat 
Senin, 28 Agustus 2023 - 20:11 WIB

Kemajuan telematika di Indonesia semakin pesat 

Elshinta.com, Indonesia akan menjadi pusat inovasi telematika dan IoT. Karena alasan inilah Wialon, ...
Percepat akselerasi digital zakat, BAZNAS gelar Zakathon 2023 dan Rakernis IT Nasional
Senin, 28 Agustus 2023 - 16:35 WIB

Percepat akselerasi digital zakat, BAZNAS gelar Zakathon 2023 dan Rakernis IT Nasional

Elshinta.com, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Teknolog...
Wamenkominfo minta masyarakat tak umbar data pribadi di media sosial
Minggu, 27 Agustus 2023 - 15:20 WIB

Wamenkominfo minta masyarakat tak umbar data pribadi di media sosial

Elshinta.com, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria meminta masyarakat tidak mengumb...
24 Agustus 1963: Peluncuran roket pertama di Indonesia
Kamis, 24 Agustus 2023 - 06:16 WIB

24 Agustus 1963: Peluncuran roket pertama di Indonesia

Indonesia menjadi negera kedua di Asia yang mampu mengembangkan teknologi roket setelah Jepang. Rok...
Sandiaga bersama Sandinesia berdayakan anak muda Makassar bangun wirausaha digital
Rabu, 23 Agustus 2023 - 22:31 WIB

Sandiaga bersama Sandinesia berdayakan anak muda Makassar bangun wirausaha digital

Elshinta.com, Sandiaga Uno menghadiri Forum Group Discussion (FGD) yang digagas oleh Sandinesia Sula...
Kemenperin terapkan teknologi pemantauan kualitas udara AiMS
Rabu, 23 Agustus 2023 - 22:15 WIB

Kemenperin terapkan teknologi pemantauan kualitas udara AiMS

Elshinta.com, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa ...
Ganjar jadikan Cilacap `pilot project` kapal listrik
Jumat, 11 Agustus 2023 - 15:28 WIB

Ganjar jadikan Cilacap `pilot project` kapal listrik

Elshinta.com, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo  menjadikan Cilacap sebagai pilot project kapal ...
Evolusi pemasaran digital, penguatan merek dan reputasi bisnis melalui influencer internal 
Rabu, 09 Agustus 2023 - 17:06 WIB

Evolusi pemasaran digital, penguatan merek dan reputasi bisnis melalui influencer internal 

Elshinta.com, Sepanjang dekade terakhir, penggunaan influencer dalam program perusahaan untuk mening...
Literasi digital terus digiatkan cegah korban judi online bertambah
Selasa, 08 Agustus 2023 - 22:22 WIB

Literasi digital terus digiatkan cegah korban judi online bertambah

Elshinta.com, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie mengatakan pihaknya menyiapk...

InfodariAnda (IdA)