Elshinta.com - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Miftahul Huda Desa Pagandon, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang juga konsen mendukung pendidikan anak-anak jalanan (Anjal) ini, masuk sebagai PKBM percontohan di tanah air dalam pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bersama dari dua wilayah lain yakni dari Deli Serdang dan Kalimantan tahun 2022 ini.
Mewakili Jawa Barat, PKBM Miftahul Huda saat ini sedang mendapat peninjauan langsung dari Kemendikbud terkait implementasi kurikulum merdeka yang merupakan program unggulan Kemendikbud di dunia pendidikan.
"PKBM Miftahul Huda ditetapkan sebagai pelaksana IKM pendidikan non formal/kesetaraan dari mulai paket A,B, C, informasi ini sebelumnya kami dapatkan beberapa Minggu kebelakang, kemudian kami dapat SK yang ditandatangani langsung menteri Pendidikan dan Kebudayaan," ungkap Ketua PKBM Miftahul Huda Akhmad Japar seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Selasa (21/6).
Akhmad mengaku dirinya bangga, PKBM yang masih dipandang sebelah mata kini bisa membuktikan dengan hasil kerja yang terus dilakukan dalam pengelolaan PKBM ternyata selama ini telah melakukan konsep IKM.
'Di pendidikan kesetaraan yang kita kelola ini sudah lama menerapkan IKM sebelum sekarang ditetapkan dan dilaunchingkan oleh kementrian pendidikan," imbuhnya.
Menurutnya, kini pihak Direktorat Jenderal GTK (Guru Tenaga Kependidikan) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI turun langsung ke PKBM yang ia kelola untuk meninjau langsung dan membuat film pendek.
Sementara Penggagas Sekolah Anak Jalanan, sekaligus mantan Pemuda Pelopor Nasional bidang pendidikan tahun 2020 Egi Trilogi, senada dengan ketua PKBM Miftahul Huda, dirinya merasa bangga dan sangat terhormat masuk sebagai lembaga percontohan pelaksanaan IKM.
"PKBM Miftahul Huda pada bulan maret daftar di Kurikulum Merdeka, dan sekarang bulan Juni, PKBM ini diambil sebagai lembaga percontohan oleh Ditjen GTK Kemendikbud sebagai satuan pendidikan yang memang menyelenggaran IKM," urai Egi.
Dijelaskan Egi, dalam pendidikan non formal hampir semua konsep kurikulum yang dipakai selama ini adalah kurikulum merdeka.
"Sebenarnya konsep kurikulum merdeka sudah sejak lama kami terapkan, namun kami tidak tahu ini konsep apa, dna sekarang ternyata dicetuskan oleh pak menteri," katanya
Realisasinya dari IKM yang selama ini sudah terlaksana kata Egi, kerajinan tangan dari bambu dan genteng, serta tata boga.
"Untuk tata boga, kita buka Angkringan di wilayah Doar Kadipaten, dimana semua yang terlibat disana murni peserta didik PKBM Miftahul Huda termasuk Anak-anak Jalanan, dan sore ini kegiatan mereka di lokasi Angkringan akan didokumentasikan oleh tim dari Kemendikbud," pungkasnya bangga
Sementara, majunya PKBM Miftahul Huda dalam bidang pendidikan non formal juga terus disokong Pemerintahan Desa Pagandon, sedikitnya Rp. 25juta/tahun sejak tahun 2018 terus bergulir untuk PKBM yang juga didalamnya terdapat banyak anak jalanan.
"Kami memandang, banyak warga kami yang hanya lulusan SMP dan SD sementara persaingan dalam dunia kerja membutuhkan paling tidak ijazah SMA, maka dengan dukungan dari kami untuk sekolah kesetaraan ini, pengangguran jadi berkurang," ujar Kades Pagandon Nana Suharna