Elshinta.com - Pengamat kesehatan yang juga Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr dr Sukri Palutturi mengatakan berbagai langkah yang dilakukan Pemprov Sulsel dalam percepatan vaksinasi penguat (booster) berjalan baik sehingga patut dicontoh daerah lain.
Prof Sukri di Makassar, Jumat, mengatakan beragam langkah yang dilakukan Gubernur Sulsel seperti program "door to door vaccin, mobile vaccin", hingga imbauan kepada ASN agar menjalani booster sehingga tambahan penghasilan pegawai (TPP) bisa cepat cair, merupakan langkah strategis untuk mencapai sebuah perubahan perubahan signifikan.
Sehingga sebagai akademisi, dirinya mengharapkan para pimpinan daerah sekelas wali kota dan bupati se-Indonesia dapat juga melakukan hal yang sama.
“Seluruh bupati wali kota se-Indonesia, khususnya Sulsel. Kenapa (perlu dilakukan), karena kita ini negara yang sangat terbuka. Potensi sesama kita saling menularkan tinggi, jadi kebijakan ini harus masif, bupati dan wali kota sebaiknya juga melakukan hal ini,” ujar Sakir.
"Jadi teorinya untuk mendapatkan perubahan memang dibutuhkan hal seperti ini. Sebenarnya memang kebijakan itu untuk menghasilkan Perubahan drastis atas perubahan prilaku. Kebijakan ini secara teori cukup efektif membangun kesadaran para ASN,” sambung Sakir.
Ia menambahkan vaksinasi booster di Indonesia saat ini ada empat provinsi sangat rendah realisasinya yaitu Papua, Papua Barat, Maluku dan Sulbar.
“Di Sulsel dengan adanya kebijakan ini, semoga kita mampu mencapai target agar bisa terbentuk herd community,” harapnya.