AS tunggu tanggapan `konstruktif` dari Iran soal kesepakatan nuklir

Elshinta
Rabu, 15 Juni 2022 - 08:59 WIB | Editor : Widodo | Sumber : Antara
AS tunggu tanggapan `konstruktif` dari Iran soal kesepakatan nuklir
Arsip - Kepala Organisasi Energi Atom Iran Ali-Akbar Salehi (kiri) menjawab pertanyaan awak media saat kunjungannya ke reaktor nuklir air berat di Kota Arak, Iran, Senin (23/12/2019). ANTARA FOTO/West Asian News Agency via REUTERS/wsj.

Elshinta.com - Amerika Serikat mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya menunggu tanggapan konstruktif dari Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 tanpa masalah-masalah yang "tak relevan".

Masalah "tak relevan" itu merujuk pada kemungkinan permintaan Iran agar Pengawal Revolusinya dikeluarkan dari daftar terorisme AS.

"Kami menunggu tanggapan konstruktif dari Iran, tanggapan yang meninggalkan isu-isu yang tak relevan bagi JCPOA," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, merujuk pada kesepakatan yang secara resmi disebut Rencana Aksi Komprehensif Gabungan.

Pada 2018, Presiden Donald Trump saat itu mengingkari kesepakatan bahwa Iran menahan program nuklir dengan imbalan keringanan sanksi ekonomi. Sikap Trump itu mendorong Iran untuk mulai melanggar batas inti nuklirnya sekitar setahun kemudian.

Berbicara pada pengarahan pers, Price menanggapi pertanyaan tentang pernyataan menteri luar negeri Iran bahwa Teheran telah mengajukan proposal baru untuk menghidupkan kembali perjanjian itu, yang oleh Price tidak dibahas secara rinci.

Juru bicara Departemen Luar Negeri lain, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, membantah bahwa Amerika Serikat menerima proposal serius dari Teheran.

Iran telah menolak pembicaraan langsung dengan Washington tentang menghidupkan kembali kesepakatan dan mengirimkan pesan terutama melalui diplomat Eropa.

“Kami tidak melihat komunikasi substantif dari Iran, tapi kami terbuka untuk inisiatif apa pun yang memungkinkan kami untuk segera menyimpulkan dan mengimplementasikan kesepakatan yang kami negosiasikan di Wina untuk saling kembali ke implementasi penuh JCPOA, menghilangkan masalah di luar JCPOA, " kata juru bicara itu.

Perjanjian itu tampaknya hampir dihidupkan kembali pada Maret tapi pembicaraan menjadi kacau sebagian karena masalah apakah Amerika Serikat akan menghapus Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dari daftar Organisasi Teroris Asing (FTO). IRGC yang mengendalikan pasukan elite bersenjata dan intelijen dituduh Washington melakukan kampanye teroris global.

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menghapus IRGC dari daftar FTO, sebuah langkah yang akan membatasi efek praktisnya tapi akan membuat marah banyak anggota parlemen AS.

Sumber: Reuters

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
AS ingatkan Korut agar jangan jual senjata kepada Rusia
Rabu, 06 September 2023 - 13:27 WIB

AS ingatkan Korut agar jangan jual senjata kepada Rusia

Elshinta.com, Amerika Serikat memperingkatkan Korea Utara agar tidak menjual senjata kepada Rusia.
AS tegaskan kembali dukungan terhadap pelepasan air olahan Jepang
Sabtu, 26 Agustus 2023 - 16:07 WIB

AS tegaskan kembali dukungan terhadap pelepasan air olahan Jepang

Elshinta.com, Amerika Serikat (AS), Jumat (25/8), menegaskan kembali dukungannya terhadap pelepasan ...
Deplu AS sebut belum ada kemajuan terkait tentara AS di Korut
Kamis, 03 Agustus 2023 - 12:49 WIB

Deplu AS sebut belum ada kemajuan terkait tentara AS di Korut

Elshinta.com, Korea Utara belum memberikan tanggapan yang berarti terhadap permintaan dari Komando P...
AS waspadai gelombang panas berbahaya dan banjir
Sabtu, 29 Juli 2023 - 18:26 WIB

AS waspadai gelombang panas berbahaya dan banjir

Elshinta.com, Gelombang panas berbahaya akan terus melanda wilayah Pantai Timur dan dataran tengah A...
AS sebut Korut timbulkan ancaman besar terhadap keamanan siber
Kamis, 20 Juli 2023 - 13:22 WIB

AS sebut Korut timbulkan ancaman besar terhadap keamanan siber

Elshinta.com, Amerika Serikat (AS) sangat prihatin dengan kejahatan siber yang dilakukan pelaku dari...
Kadin kenalkan budaya Sultra di Lotus Festival Amerika Serikat
Selasa, 18 Juli 2023 - 08:07 WIB

Kadin kenalkan budaya Sultra di Lotus Festival Amerika Serikat

Elshinta.com, Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Sulawesi Tenggara (Sultra) mengenalkan budaya Bum...
Badan Cuaca AS sebut 37 juta penduduk hadapi cuaca panas berbahaya
Rabu, 12 Juli 2023 - 13:06 WIB

Badan Cuaca AS sebut 37 juta penduduk hadapi cuaca panas berbahaya

Elshinta.com, Badan Cuaca Nasional Amerika Serikat pada Selasa memperkirakan sekitar 37 juta pendudu...
Blinken akan angkat isu Korut di Forum ASEAN
Sabtu, 08 Juli 2023 - 13:18 WIB

Blinken akan angkat isu Korut di Forum ASEAN

Elshinta.com, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dalam Forum Kawasan ASEAN (ARF...
Biden kembali serukan reformasi senjata pada Hari Kemerdekaan AS
Rabu, 05 Juli 2023 - 13:31 WIB

Biden kembali serukan reformasi senjata pada Hari Kemerdekaan AS

Elshinta.com, Presiden AS Joe Biden meminta anggota parlemen dari Partai Republik di Kongres untuk m...
Media AS siarkan rekaman suara Trump yang memiliki dokumen rahasia
Selasa, 27 Juni 2023 - 20:45 WIB

Media AS siarkan rekaman suara Trump yang memiliki dokumen rahasia

Elshinta.com, Media Amerika Serikat pada Senin menyiarkan rekaman suara yang memperdengarkan mantan ...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi