Elshinta.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan 4.000 pelaku UMKM di Jawa Barat mendapat manfaat Program UMKM Juara sampai akhir 2022. Program ini fokus pada penguatan akses pembiayaan, akses pasar, dan aspek legal UMKM.
Kordinator Daerah Subang, Wiaty Novita mengatakan, kegiatan ini akan digelar hingga September 2022 berbentuk kegiatan pendampingan, pelatihan, perizinan, promosi, kemitraan dan standarisasi.
“Target hingga 2022, ada 4.000 pelaku UMKM Juara se Jawa Barat. Tahun 2022 ini hususnya untuk Kabupaten Subang diharapkan bisa masuk sebanyak 162 UMKM baru di dalam program Jabar Juara tahun ini," jelas Wiaty seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Selasa (14/6).
Program UMKM Juara dengan target dari wirausaha baru di Jawa Barat yang berkomitmen untuk menjadi juara di bidang bisnis.
Manfaat yang didapat oleh UMKM sendiri adalah penguatan diri dan manajemen usaha UMKM untuk bisa naik kelas dari skala kecil ke menengah, dan menengah ke atas, serta memanfaatkan teknologi dalam berbisnis untuk mencapai pasar Nasional dan Internasional.
"Peran pendamping dalam kegiatan UMKM Juara jadi perhatian utama, diantaranya tugas pendamping UMKM adalah bertanggung jawab kepada Dinas KUK Jabar melalui pendamping kabupaten/kota dan provinsi. "Kita juga akan mensosialisasikan aplikasi Kabayan (Konsultasi Online Akses Pembiayaan). Keberadaan aplikasi ini bisa membantu UMKM untuk mengambil keputusan dan memanfaatkan pembiayaan yang tepat bagi para pelaku UMKM. Aplikasi ini sebagai database dan media komunikasi antara Dinas, UMKM dan stakeholder,” imbuhnya.
"Sementara fungsi pendampingan dapat meningkatkan persentase keberhasilan bisnis hingga 87 persen, atau hampir dua kali lipat lebih tinggi ketimbang bisnis yang tidak didampingi," jelas Wiaty Novita.
Wiaty menegaskan bahwa pendamping merupakan kepanjangan tangan pemerintah dalam melakukan layanan konsultasi bisnis dan pendampingan usaha. "Untuk itu, perlu dilakukan optimalisasi peran dan peningkatan kapasitas tenaga pendamping, termasuk pendamping UMKM," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wiaty menjelaskan KUMKM memiliki peranan penting karena memberikan solusi dan rujukan yang tepat kepada KUMKM, dan merupakan centre for best practise dalam pengembangan KUMKM. Untuk itu, lanjut Wiaty, pelaku UMKM perlu mendapatkan pelatihan dan harus selalu mengupdate ilmunya agar semakin baik dalam produksi agar bisa naik kelas.