Elshinta.com - Seorang tukang becak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat setelah menunggu selama 10 tahun, akhirnya bisa berangkat ke tanah suci tahun ini.
Warga Blok Jatiraga RW 01 RT 03 Desa/Kec. Kadipaten. Kab. Majalengka, Jawa Barat ini mengaku sedikitnya menyisihkan 50ribu/hari untuk ia tabung sehingga bisa berangkat bersama sang istri.
Setelah menunggu hampir 10 tahun, Eme karma Ardali (65) dan Icih Salsih (63) Warga Blok Jatiraga RW 01 RT 03 Desa/Kec. Kadipaten. Kab. Majalengka, Jawa barat akhirnya tahun ini bisa berangkat ke tanah suci makkah untuk melaksanakan ibadah haji.
Tekad Eme untuk melaksanakan rukun Islam ke 5, bukanlah hal yang mudah, pasalnya Eme hanyalah seorang tukang becak dan petani dengan sedikit lahan sawah yang ia miliki.
'Alhamdulillah, katedunan. Tiasa mangkat ka tanah suci sareng istri, (Alhamdulillah terlaksana bisa berangkat ke tanah suci bersama istri) " ungkap Eme seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Kamis (9/6).
Menurutnya, ia dan istri mulai mendaftarkan sebagai jemaah calon haji tahun 2012, dan sejak itu Eme dan istri terus menabung dari menyisihkan uang hasil mengayuh becak sebesar 50ribu rupiah per hari, ditambah dari penghasilan sawah yang ia panen meskipun tidak besar.
"Muhun nabung, ti hasil ngabeca, kumaha kengingna pami kenging 60rebu, nyiishkeun 40rebu. 20rebu kanggo resiko. Rata-rata 50rebu. Pami hoyong ageung nambihan ti hasil panen (iya menabung dari hasil ngayuh becak, gimana dapatnya kalau dapat 60ribu disiishkan 40ribu, 20ribunya untuk resiko sehari-hari, kalau ingin besar ada tambahan dari hasil panen padi)," kata Eme dalam bahasa Sunda.
Diakui Eme, ia akan berangkat pada tanggal 11 Juni 2022, kloter pertama. Keberangkatannya ke tanah suci Makkah mendapat dukungan penuh dari keluarga dan juga ketiga anaknya yang sudah berumah tangga.
Eme, adalah salah satu contoh jemaah calon haji yang memiliki tekad kuat untuk mewujudkan cita-citanya bisa naik haji ke tanah suci Makkah, meskipun harus menabung dan menunggu hingga 10 tahun.