Penjelasan ahli tentang tahap tumbuhkembang sikap empati pada anak

Elshinta
Jumat, 03 Juni 2022 - 00:09 WIB | Editor : Widodo | Sumber : Antara
Penjelasan ahli tentang tahap tumbuhkembang sikap empati pada anak
Ilustrasi anak-anak membaca di Gedung Perpusnas, Jakarta, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO- Humas Perpusnas)

Elshinta.com - Menanamkan sikap tolong menolong dan berempati kepada anak merupakan hal yang penting. Namun ternyata menanamkan sikap tersebut pada anak membutuhkan waktu dan kesabaran.

Hal tersebut pun disampaikan oleh psikolog keluarga Anna Surti Ariani S.Psi., M.Si mengatakan bahwa menanamkan sikap empati kepada anak tidak akan muncul secara langsung. Pembelajaran tersebut harus dipraktikkan berulang kali dan bertahap.

"Jadi kita perlu memahami dulu bahwa kemampuan menolong, kemampuan berbagi itu tidak muncul secara langsung, namun bertahap," kata Anna saat diskusi daring, Kamis.

"Ada ahli-ahli perkembangan yang menyebutkan bahwa untuk bisa betul-betul sadar untuk berbagi, itu paling nggak dia perlu melewati beberapa tahap. Setidaknya tiga tahap dulu. Artinya, itu baru usia sekitar SMP gitu untuk betul-betul menyadari secara utuh dia bisa berbagi," sambungnya.

Anna menjelaskan, sikap tersebut akan tumbuh setelah anak mengalami tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap pra-sekolah. Di usia tersebut, anak belum melakukan tindakan berbagi berdasarkan kesadarannya sendiri.

Menurut Anna, ketika anak pra-sekolah berbagi kepada orang lain, hal tersebut dilakukan karena sang anak tahu bahwa itu merupakan tindakan yang dipuji oleh orang tuanya.

"Kalau masih pra-sekolah, kemungkinan tahap yang dia alami itu adalah baru dia berbagi lebih karena dia tahunya itu adalah hal yang dipuji oleh orang tuanya. Bukan karena dia sadar kalau itu memberikan kebaikan," kata Anna.

"Tahapan berikutnya biasanya dialami oleh anak SD awal, itu adalah ketika seorang anak menolong atau berbagi adalah karena dia merespon saja apa yang diminta oleh orang lain. Jadi ibaratnya disuruh sama orang tuanya, baru dia melakukannya," tambahnya.

Umumnya pada usia-usia tersebut, anak masih sulit untuk bersabar dan berbagi. Misalnya mengantri bermain ayunan atau pun meminjamkan mainannya kepada temannya. Namun, Anna mengimbau agar orang tua tetap bersabar dan tidak berhenti menanamkan sikap tersebut kepada anaknya.

"Jadi kalau orang tua bilang, kok belum sadar-sadar sih, memang belum. Itu sudah sesuai dengan tahap perkembangannya. Tahap ketiga, biasanya di usia anak SD akhir dia melihat berbagi itu adalah cara dia untuk mendapatkan sesuatu. Misalnya nama baik, pujian, dan lain sebagainya," ungkap Anna.

"Baru nanti usia SMP dia baru lebih sadar dari hati nuraninya 'Oh memang saya nih perlu melakukan kebaikan'. Walaupun dia dari kecil kesannya belum sadar, tidak berarti kita ketika mengajarkan berbagi, malah dimarahin karena belum sadar," tutupnya.

Oleh sebab itu, Anna menyarankan agar orang tua tak perlu terburu-buru untuk menumbuhkan rasa empati kepada sang anak. Karena ketika mendapatkan praktik terus menerus sejak kecil, maka orang tua baru dapat merasakan manfaatnya di masa depan ketika sang anak sudah tumbuh dewasa.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Bahaya ruam popok pada bayi dan cara mengatasinya
Sabtu, 02 September 2023 - 13:42 WIB

Bahaya ruam popok pada bayi dan cara mengatasinya

Elshinta.com, Ketika dilahirkan, kondisi kulit bayi belum berkembang sempurna, dengan kata lain kuli...
Harganas ke-30, kunci masa depan dunia bermula dari kualitas keluarga
Selasa, 29 Agustus 2023 - 18:23 WIB

Harganas ke-30, kunci masa depan dunia bermula dari kualitas keluarga

Elshinta.com, Dari keluargalah kekuatan dan ketahanan dalam pembangunan suatu bangsa akan muncul. H...
Pentingnya keluarga ciptakan lingkungan sehat cegah kenakalan remaja
Senin, 28 Agustus 2023 - 23:45 WIB

Pentingnya keluarga ciptakan lingkungan sehat cegah kenakalan remaja

Elshinta.com, Dalam upaya mencegah kenakalan remaja, peran keluarga menjadi faktor utama dalam menci...
Polusi udara, orang tua diminta kurangi aktivitas outdoor anak
Sabtu, 26 Agustus 2023 - 06:32 WIB

Polusi udara, orang tua diminta kurangi aktivitas outdoor anak

Elshinta.com, Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Keluarga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan P...
Kepala BKKBN katakan peran orang tua tentukan kualitas generasi di masa depan
Selasa, 15 Agustus 2023 - 23:55 WIB

Kepala BKKBN katakan peran orang tua tentukan kualitas generasi di masa depan

Elshinta.com, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyat...
4 kesalahan yang perlu dihindari saat mendekorasi kamar bayi
Selasa, 15 Agustus 2023 - 19:05 WIB

4 kesalahan yang perlu dihindari saat mendekorasi kamar bayi

Elshinta.com, Perangkat visual dan sensorik yang sesuai bisa membantu bayi mengenali bentuk, warna, ...
Pentingnya peran ayah dalam keberhasilan pola asuh anak
Selasa, 01 Agustus 2023 - 22:22 WIB

Pentingnya peran ayah dalam keberhasilan pola asuh anak

Elshinta.com, Sosok ayah lekat dengan peran sebagai pencari nafkah keluarga atau sosok di balik laya...
Dirreskrimum Polda Sumut katakan keluarga benteng perlindungan anak
Jumat, 28 Juli 2023 - 17:11 WIB

Dirreskrimum Polda Sumut katakan keluarga benteng perlindungan anak

Elshinta.com, Kasus kekerasan dan penelantaran terhadap anak menjadi salah satu prioritas Ditreskrim...
WHO sebut 350.000 anak terdiagnosa kanker setiap tahun
Kamis, 27 Juli 2023 - 19:25 WIB

WHO sebut 350.000 anak terdiagnosa kanker setiap tahun

Elshinta.com, Di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah diperkirakan 350.000 anak terdiagn...
Orangtua perlu berikan stimulasi pada anak secara berkelanjutan
Rabu, 26 Juli 2023 - 21:55 WIB

Orangtua perlu berikan stimulasi pada anak secara berkelanjutan

Elshinta.com, Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog mengingatk...

InfodariAnda (IdA)