Elshinta.com - Pelaksanaan ibadah haji pada tahun ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Hal itu berpengaruh pada kuota jemaah yang dibatasi, hingga syarat protokol kesehatan yang ketat membuat pelaksanaan ibadah haji tahun ini dinilai akan lebih longgar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Hal ini terlihat dari jemaah Indonesia tahun ini 46% dari kuota normal, normalnya kan sekira 204 ribu sekarang 100.051," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (25/5/2022).
Dengan kondisi tersebut, kata Nizar pelaksanaan ibadah haji tahun ini akan lebih longgar.
"Satu sisi memang kita diuntungkan, haji paling aman menurut saya. Kemungkinan longgar dan nyaman sekali," ujarnya seperti dilaporkan Reporter Elshinta Bayu Istiqlal
Nizar Ali membandingkan kondisi puncak haji sebelum pandemi Covid-19 menjadi titik krusial saat pelaksanaan ibadah haji. Kondisi ini terjadi di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). "Masa krusial itu di Armuzna," katanya.
Namun dengan pembatasan kuota jemaah haji pada tahun ini, diharapkan indeks kepuasan haji pada tahun ini bisa lebih tinggi.
Saya menyampaikan ke Ditjen PHU. Indeks kepuasan haji seharusnya bisa lebih tinggi. Waktu kuota normal saja indeks kepuasan haji tinggi," ujarnya.
Dengan kuota yang longgar ini seharusnya bisa lebih tinggi indeks kepuasan haji karena lebih nyaman," sambungnya .