`Online game`, baik atau buruk untuk remaja?

Elshinta
Sabtu, 14 Mei 2022 - 21:57 WIB | Editor : Widodo | Sumber : Antara
`Online game`, baik atau buruk untuk remaja?
Ilustrasi anak bermain online game (Pixabay)

Elshinta.com - Psikolog klinis Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, Nanda Rossalia, M.Psi berpendapat setidaknya ada sejumlah hal yang bisa didapat seorang remaja dari bermain online game, salah satunya dalam hal kompetensi.

"Alasan remaja bermain game untuk menunjukkan kompetensi mereka. Balik lagi ke identitas. Menangin permainan, saya tangguh dan kompeten. Berbeda dengan di dunia nyata, nilai saya jelek. Sesuai karakteristik remaja, dia mau untuk building karena ini nanti berguna untuk confident-nya," ujar dia dalam webinar Remaja dan Gawai yang diselenggarakan Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB), Sabtu.

Hal lain yang bisa didapat saat bermain online game yakni dalam hal otonomi yakni suatu hal yang amat dibutuhkan bahkan diimpikan oleh seorang remaja dan ini belum tentu dia peroleh di dunia nyata.

Menurut Nanda, bermain online game memberi kesempatan dan kebebasan pada remaja untuk memilih serta mengambil keputusan atau langkah yang harus diambil. Di sisi lain, online game juga mampu mengisi kebutuhan untuk berinteraksi, terkoneksi dan mendapat perhatian orang lain yang ini mungkin tidak didapatkan remaja di dunia nyata.

Pada akhirnya, karena setidaknya tiga kebutuhan dasar sudah mereka dapatkan, maka ini kemudian membuat mereka nyaman dan terlarut di dalamnya. Sementara di dunia nyata, para remaja justru merasa tak mendapatkannya.

"Karena online game mampu memberikan kebutuhan dasar, sehingga tidak heran kalau remaja larut. 'Di sinilah saya diterima. Inilah kompetensi saya'. (online game) ini bisa memberikan rasa nyaman dan teman," tutur Nanda.

Lantas, apakah setiap gamer pasti berakhir dengan kencanduan? Nanda mengatakan, hal ini terkait dengan faktor kerentanan. Ada orang yang memang rentan sehingga akan bisa menjadi kecanduan. Biasanya mereka ini yang memiliki rasa percaya diri dan rasa diri mampu yang rendah dalam mengontrol tindakannya.

Sebenarnya, untuk keperluan diagnosis, ada sebuah kuesioner perilaku kecanduan bermain game yang disusun berdasarkan lima faktor antara lain preokupasi, mood, toleransi, konflik dan pembatasan waktu. Beberapa pertanyannya misalnya, "Apakah Anda pernah mengabaikan kebutuhan dasar seperti makan dan tidur karena online game" atau "Apakah Anda pernah gagal mencoba membatasi waktu bermain online game?".

"Tidak pasti kita melihat setiap gamer itu kecanduan. Kita memiliki suatu tools dan memberikan asesmen untuk mengatakan anak ini kecanduan," kata Nanda.

Lalu apa yang bisa orang tua atau anggota keluarga lakukan pada remaja yang ternyata sudah kecanduan online game? Nanda menyarankan dibuatnya suatu program untuk bisa dilakukan bersama misalnya di dalam level sekolah. Kegiatan yang konsisten misalnya berolahraga bersama atau menstimulasi siswa untuk mengembangkan hobi baru.

Selain itu, orang tua bisa memberikan edukasi apa yang terjadi bila bermain online game berlebihan. Nanda menyoroti pentingnya pembahasaan di sini yang perlu dibedakan dari biasanya.

"Pembahasaan kita dalam melakukan promotive behaviour itu harus berbeda dari biasanya. Jadi tidak lagi konvensional. Misalnya menggunakan film, animasi. Penyampaiannya melalui komunikasi. Orang tua secara aktif dan pasif memonitor kegiatan anak saat bermain online game. Ini meningkatkan keterlibatan orang tua," demikian saran Nanda.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Bahaya ruam popok pada bayi dan cara mengatasinya
Sabtu, 02 September 2023 - 13:42 WIB

Bahaya ruam popok pada bayi dan cara mengatasinya

Elshinta.com, Ketika dilahirkan, kondisi kulit bayi belum berkembang sempurna, dengan kata lain kuli...
Harganas ke-30, kunci masa depan dunia bermula dari kualitas keluarga
Selasa, 29 Agustus 2023 - 18:23 WIB

Harganas ke-30, kunci masa depan dunia bermula dari kualitas keluarga

Elshinta.com, Dari keluargalah kekuatan dan ketahanan dalam pembangunan suatu bangsa akan muncul. H...
Pentingnya keluarga ciptakan lingkungan sehat cegah kenakalan remaja
Senin, 28 Agustus 2023 - 23:45 WIB

Pentingnya keluarga ciptakan lingkungan sehat cegah kenakalan remaja

Elshinta.com, Dalam upaya mencegah kenakalan remaja, peran keluarga menjadi faktor utama dalam menci...
Polusi udara, orang tua diminta kurangi aktivitas outdoor anak
Sabtu, 26 Agustus 2023 - 06:32 WIB

Polusi udara, orang tua diminta kurangi aktivitas outdoor anak

Elshinta.com, Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Keluarga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan P...
Kepala BKKBN katakan peran orang tua tentukan kualitas generasi di masa depan
Selasa, 15 Agustus 2023 - 23:55 WIB

Kepala BKKBN katakan peran orang tua tentukan kualitas generasi di masa depan

Elshinta.com, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyat...
4 kesalahan yang perlu dihindari saat mendekorasi kamar bayi
Selasa, 15 Agustus 2023 - 19:05 WIB

4 kesalahan yang perlu dihindari saat mendekorasi kamar bayi

Elshinta.com, Perangkat visual dan sensorik yang sesuai bisa membantu bayi mengenali bentuk, warna, ...
Pentingnya peran ayah dalam keberhasilan pola asuh anak
Selasa, 01 Agustus 2023 - 22:22 WIB

Pentingnya peran ayah dalam keberhasilan pola asuh anak

Elshinta.com, Sosok ayah lekat dengan peran sebagai pencari nafkah keluarga atau sosok di balik laya...
Dirreskrimum Polda Sumut katakan keluarga benteng perlindungan anak
Jumat, 28 Juli 2023 - 17:11 WIB

Dirreskrimum Polda Sumut katakan keluarga benteng perlindungan anak

Elshinta.com, Kasus kekerasan dan penelantaran terhadap anak menjadi salah satu prioritas Ditreskrim...
WHO sebut 350.000 anak terdiagnosa kanker setiap tahun
Kamis, 27 Juli 2023 - 19:25 WIB

WHO sebut 350.000 anak terdiagnosa kanker setiap tahun

Elshinta.com, Di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah diperkirakan 350.000 anak terdiagn...
Orangtua perlu berikan stimulasi pada anak secara berkelanjutan
Rabu, 26 Juli 2023 - 21:55 WIB

Orangtua perlu berikan stimulasi pada anak secara berkelanjutan

Elshinta.com, Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog mengingatk...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi