Mantan Eksekutif menyesal jual WhatsApp ke Mark Zuckeberg

Elshinta
Jumat, 06 Mei 2022 - 15:24 WIB | Editor : Sigit Kurniawan | Sumber : Antara
Mantan Eksekutif menyesal jual WhatsApp ke Mark Zuckeberg
Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Elshinta.com - Salah satu mantan petinggi di aplikasi pesan instan WhatsApp, Neeraj Arora, menyampaikan rasa sesalnya karena telah menjual aplikasi itu ke Mark Zuckeberg lewat akuisisi.

Penyesalan itu dibagi Neeraj secara terang- terangan di cuitan twitternya @Neerajarora.

"Pada 2014, saya adalah Kepala Eksekutif Bisnis di WhatsApp. Saya membantu negosiasi sebesar 22 miliar dolar AS untuk akuisisi dengan Facebook, saat ini saya menyesalkannya," kata Neeraj dikutip dari cuitannya, Jumat (6/5).

Dikutip dari Financial Express, upaya akuisisi perusahaan milik Mark Zuckeberg ke WhatsApp tidak hanya berlangsung sekali tapi berkali- kali.

Percobaan pertama berlangsung sekitar periode 2012-2013, namun kala itu WhatsApp masih ingin berupaya mengembangkan platform mereka dan menolak tawaran dari Facebook.

Setahun kemudian, perusahaan yang kini dikenal dengan nama Meta kembali menawarkan kesepakatan yang awalnya terlihat seperti kemitraan biasa.

Ada beberapa hal yang dijanjikan dalam kemitraan itu di antaranya dukungan penuh untuk teknologi "End-to-End Encryptions" serta memberi kebebasan pada WhatsApp untuk tetap bisa mengambil keputusan perusahaan secara mandiri.

Ada pun WhatsApp pada saat dibuat memiliki tujuan agar privasi pengguna terjaga sepenuhnya tanpa adanya pelacakan data, tanpa adanya monetisasi, dan tanpa adanya iklan.

Pada awal kemitraan nampak semua berjalan dengan mulus dan membawa WhatsApp ke masa kejayaannya ketika semua orang menggunakan percakapan secara mudah dan instan lewat WhatsApp.

“Tetapi pada 2017 dan 2018, segalanya mulai terlihat sangat berbeda,” kata Arora.

Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, bukan rahasia lagi bahwa dua pendiri WhatsApp, Jan Koum dan Brian Acton, meninggalkan Meta karena ketidaksepakatan dengan Mark Zuckerberg tentang rencana yang akan melibatkan memonetisasi WhatsApp dengan iklan.

Untuk lebih jelasnya, WhatsApp masih tidak menampilkan iklan apa pun, tetapi Meta telah mulai mendorong untuk mendapatkan lebih banyak bisnis yang menjual barang dan jasa dan berinteraksi dengan pelanggan di aplikasi.

Memasuki 2018, menurut Arora itu menjadi puncak kekacauan yang terjadi akibat akuisisi Facebook.

Pada tahun itu, Facebook terseret dalam kasus Cambrige Analytica dan membuat skandal pelanggaran data dan privasi pengguna terbesar di dunia.

"Pada awalnya tidak ada yang tahu bahwa Facebook akan menjadi monster Frankenstein yang melahap data pengguna dan menghasilkan uang kotor," ujar Arora.

Penyesalan itu akhirnya dijadikan pembelajaran berharga oleh Arora. Setelah keluar dari WhatsApp, Arora pun menggandeng Eks Direktur Teknik WhatsApp yaitu Michael Donohue untuk membuat aplikasi kompetitor bernama HalloApp.

Aplikasi yang sudah tersedia di Android dan iOS itu pun dijanjikan akan memiliki visi awal seperti WhatsApp tanpa adanya pelacakan data yang berpotensi pada pelanggaran privasi.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Ciptakan aplikasi Zakat Bazbox, tiga mahasiswa raih juara Zakathon 2023 BAZNAS RI
Jumat, 01 September 2023 - 16:12 WIB

Ciptakan aplikasi Zakat Bazbox, tiga mahasiswa raih juara Zakathon 2023 BAZNAS RI

Elshinta.com, Tiga mahasiswa Sampoerna University berhasil menyabet juara pertama dalan kompetisi te...
TikTok blokir pembakar Al Quran Momika hasilkan uang dari kontennya
Rabu, 30 Agustus 2023 - 22:44 WIB

TikTok blokir pembakar Al Quran Momika hasilkan uang dari kontennya

Elshinta.com, Layanan berbagi video pendek TikTok telah memblokir Salwan Momika, imigran Irak yang m...
WhatsApp umumkan fitur berbagi layar
Rabu, 09 Agustus 2023 - 23:23 WIB

WhatsApp umumkan fitur berbagi layar

Elshinta.com, CEO Meta Platforms Mark Zuckerber melalui akun Facebook miliknya mengumumkan kemampuan...
Tingkatkan layanan publik, Kemenko Marves luncurkan aplikasi PESAN
Senin, 07 Agustus 2023 - 23:10 WIB

Tingkatkan layanan publik, Kemenko Marves luncurkan aplikasi PESAN

Elshinta.com, Kemenko Marves telah meluncurkan dan menyosialisasikan Aplikasi Pengelolaan Sistem Asp...
YouTube kenalkan enam fitur baru, buat Shorts jadi lebih mudah
Rabu, 02 Agustus 2023 - 19:11 WIB

YouTube kenalkan enam fitur baru, buat Shorts jadi lebih mudah

Elshinta.com, YouTube memperkenalkan enam fitur baru untuk membuat kontenvideo pendek Shorts menja...
Tawarkan solusi `end to end`, Linxchat jadi `social commerce` pertama di Indonesia
Kamis, 13 Juli 2023 - 18:15 WIB

Tawarkan solusi `end to end`, Linxchat jadi `social commerce` pertama di Indonesia

Elshinta.com, Internet dan teknologi digital terus berkembang menghadirkan berbagai platform yang me...
Upaya BNPT libatkan masyarakat isi ruang digital diapresiasi  
Rabu, 28 Juni 2023 - 14:14 WIB

Upaya BNPT libatkan masyarakat isi ruang digital diapresiasi  

Elshinta.com, Upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) dalam mengi...
WhatsApp kenalkan fitur beriklan baru dan pesan berbayar untuk UMKM
Selasa, 27 Juni 2023 - 20:08 WIB

WhatsApp kenalkan fitur beriklan baru dan pesan berbayar untuk UMKM

Elshinta.com, WhatsApp, aplikasi perpesanan instan milik Meta Group, mengenalkan dua fitur baru bagi...
 Peduli stunting Polda Jatim luncurkan aplikasi `Si Centing Jawi Wetan`
Selasa, 27 Juni 2023 - 15:06 WIB

Peduli stunting Polda Jatim luncurkan aplikasi `Si Centing Jawi Wetan`

Elshinta.com, Polda Jatim terus berupaya untuk melahirkan inovasi dalam rangka memaksimalisasi pela...
Meta akan tutup akses berita bagi pengguna Facebook & Instagram Kanada
Minggu, 25 Juni 2023 - 11:33 WIB

Meta akan tutup akses berita bagi pengguna Facebook & Instagram Kanada

Elshinta.com, Meta memutuskan akan memblokir akses konten berita untuk para pengguna media sosial di...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi