Elshinta.com - Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menggelar diskusi Power Talk untuk membahas peran superapp dalam mendorong kemajuan ekonomi digital khususnya di industri pariwisata. Kehadiran superapp yang tengah berkembang pesat di Indonesia saat ini tentunya berkontribusi terhadap tingginya adopsi digitalisasi di kalangan pelaku usaha, terutama UMKM, mengingat teknologi digital dapat membantu para pelaku usaha untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Diskusi ini dibuka dengan sambutan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, serta dihadiri oleh Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga; Direktur Sarana Distribusi dan Logistik, Kementerian Perdagangan, Iqbal Shoffan Shofwan; Ketua Umum idEA, Bima Laga; Chief Technology Officer (CTO) Traveloka, Ray Frederick; Wakil Ketua Umum idEA, Budi Primawan; dan Vice President Public Affairs, Government Relations, dan CSR Traveloka, Widya Listyowulan.
Layanan digital bertumbuh semakin pesat ketika pandemi COVID-19 menghantam semua lini industri dan mengubah pola konsumsi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Akan tetapi, situasi ini membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi digital. Sepanjang 2021, ekonomi digital di Indonesia tumbuh mencapai 70 miliar dolar AS atau meningkat hingga 49% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan industri digital yang masif ini juga turut mendorong perkembangan superapp, di mana pada periode ini superapp sukses menggandeng lebih banyak mitra, termasuk UMKM, yang mulai melakukan transformasi digital untuk memasarkan bisnis mereka. Kehadiran superapp yang menggalakkan inovasi digital ini pun diharapkan untuk dapat menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi nasional, khususnya industri pariwisata sebagai salah satu sektor yang paling terdampak pandemi COVID-19.
Dengan sepinya gairah sektor ini di tengah badai pandemi, pemerintah Indonesia pun berfokus untuk membangkitkan kembali pariwisata sebagai penyumbang devisa terbesar kedua bagi tanah air, sehingga dapat turut mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, “Memasuki tahun 2022, sektor pariwisata terlihat mulai membaik dengan adanya pertumbuhan wisatawan mancanegara sejumlah 143.000 atau meningkat 13,6% dibanding tahun sebelumnya. Sektor pariwisata sebagai salah satu kontributor utama pertumbuhan ekonomi nasional diharapkan mampu tumbuh 4,3% pada tahun ini. Untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata, optimalisasi pemanfaatan platform digital dapat menjadi salah satu Laporan e-Conomy SEA 2021, Google, Temasek, and Bain & Company salah satu cara dalam meningkatkan daya saing para pelaku usaha, mempromosikan destinasi wisata, serta memudahkan akses masyarakat kepada kebutuhan perjalanan.”
Peluang sektor pariwisata pulih dari pandemi semakin besar dengan ditetapkannya Indonesia sebagai tuan rumah dari perhelatan KTT G20 tahun ini. Acara berskala internasional ini diharapkan dapat menjadi jembatan dalam mempromosikan ketahanan dan potensi pariwisata di Indonesia pasca-pandemi yang aman dan nyaman bagi pelaku perjalanan. Pemanfaatan platform digital pun menjadi semakin penting bagi para wisatawan untuk mendapatkan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan seamless selama di Indonesia. Tak ayal, para pelaku usaha berbondong-bondong untuk mendigitalisasi layanannya agar roda bisnisnya dapat terus berjalan, salah satunya yaitu melalui kemitraan dengan superapp.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, menyampaikan Perkembangan industri digital memberikan peluang bagi para pelaku usaha, terutama UMKM, untuk melakukan transformasi digital. Hal ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan daya saing dalam memasarkan produk dan layanan mereka ke lebih banyak konsumen. Melalui digitalisasi, pelaku usaha di berbagai sektor industri, termasuk sektor pariwisata, berpotensi untuk memenuhi lebih banyak permintaan dari para konsumen di berbagai wilayah, sehingga nantinya diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Penggunaan teknologi digital dalam pemenuhan kebutuhan gaya hidup dan solusi perdagangan perlu terus disosialisasikan agar memungkinkan masyarakat beradaptasi dan mendapatkan manfaat dari layanan dan produk inovatif yang ditawarkan,” ujarnya.
Sementara, Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Bima Laga, menjabarkan giatnya upaya para pelaku industri digital untuk membangun usahanya. Menurutnya, proses sosialisasi digital mengalami dorongan luar biasa saat pandemi melanda. Semua aktivitas seperti dipaksa beralih ke digital, namun kita semua memang tidak punya pilihan. Meski demikian, pelaku industri digital, terutama e-commerce dan superapp, masih harus melakukan edukasi dan sosialisasi ke semua pihak.
"Edukasi dan sosialisasi teknologi digital ini juga harus secara konsisten dilakukan ke seluruh pelaku usaha yang menjadi merchants, supaya mereka bisa berjualan dengan tepat, melayani konsumen secara baik, hingga mampu mencatatkan transaksi yang tinggi untuk jangka panjang,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi Elshinta.com, Minggu (3/4).
Sebagai lifestyle superapp di Asia Tenggara, peran Traveloka tentu krusial untuk mendorong digitalisasi. Menanggapi tren positif pengadopsian teknologi akibat pandemi, Chief Technology Officer Traveloka, Ray Frederick, mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa pandemi telah mengubah Indonesia, baik konsumen maupun para pelaku usaha, untuk keluar dari kebiasan dan mulai beranjak mengadopsi teknologi digital. Sejak pertama hadir melayani masyarakat, pihaknya terus secara konsisten melakukan sosialisasi kepada para pelaku industri, khususnya di sektor perjalanan dan pariwisata.
"Kami melihat bahwa pemanfaatan teknologi digital dapat memberikan dampak positif bagi bisnis para mitra, termasuk UMKM, di mana platform kami dapat menjadi wadah bagi para mitra untuk menjangkau dan terpapar pada puluhan juta konsumen kami yang tersebar di Asia Tenggara,” katanya.
Sebagai perusahaan teknologi yang terus berkembang dan bertumbuh, ujar Ray, pihaknya senantiasa melakukan adaptasi guna melahirkan solusi inovatif berbasis teknologi yang relevan bagi para mitra maupun konsumen. "Hal ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang kami untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di tanah air, khususnya di sektor pariwisata,” tandasnya.