TikTok jajaki kesepakatan bersama Oracle untuk urusan data di AS

Elshinta
Jumat, 11 Maret 2022 - 09:35 WIB | Editor : Calista Aziza | Sumber : Antara
TikTok jajaki kesepakatan bersama Oracle untuk urusan data di AS
Ilustrasi logo TikTok dan Oracle. (REUTERS/Dado Ruvic)

Elshinta.com - TikTok dikabarkan tengah menjajaki dan hampir mendapatkan kesepakatan dengan Oracle untuk menyimpan data para pengguna di AS yang privat sehingga perusahaan induknya ByteDance tidak dapat mengakses data tersebut.

Kesepakatan itu terjadi akibat Panel Keamanan Nasional AS meminta ByteDance melepaskan TikTok karena khawatir data TikTok diteruskan kepada Pemerintah China.

Melansir Reuters, Jumat, panel yang bernama Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) itu mengajukan permintaan kepada ByteDance setelah Joe Biden resmi menjabat sebagai Presiden AS.

Dengan kekhawatiran tersebut, maka TikTok akhirnya dikabarkan terus mencari solusi dengan mencari tempat penyimpanan data berbasis di Amerika Serikat.

Jika kesepakatan itu berhasil maka nantinya Oracle akan menyimpan semua data pengguna TikTok AS di server datanya.

Beberapa data TikTok kabarnya saat ini masih berada di dalam Google Cloud yang merupakan layanan milik pesaing Oracle.

Nantinya akan ada tim manajemen data AS yang bertugas melindungi data pengguna TikTok di AS sehingga dapat memastikan data tersebut tidak akan diganggu oleh perusahaan induk TikTok.

TikTok juga menjajaki kemitraan dengan perusahaan teknologi lain melalui firewall dan langkah-langkah keamanan siber.

Saat dimintai keterangan, juru bicara TikTok menolak untuk berkomentar mengenai kesepakatannya dengan Oracle.

Namun Juru Bicara TikTok itu memastikan keamanan data menjadi salah satu prioritas bagi perusahaannya agar menjaga data pengguna layanannya tetap aman.

"Kami terus berinvestasi dalam keamanan data sebagai bagian dari keseluruhan pekerjaan kami untuk menjaga keamanan pengguna dan informasi mereka,”ujarnya.

TikTok kini tengah naik daun secara global, tercatat layanan asal Negeri Tirai Bambu itu sudah memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif di seluruh dunia.

Departemen Perdagangan AS sedang mempertimbangkan aturan baru untuk mengatasi potensi risiko keamanan dari TikTok dan aplikasi milik asing lainnya, dan bahkan berpotensi melarang beberapa di antaranya.

TikTok menjadi aplikasi asing yang mendapat sorotan karena memiliki penggemar dan pengguna yang cukup banyak di AS.

Informasi pengguna AS saat ini disimpan di pusat data TikTok di Virginia, dengan cadangan di Singapura.

Agar data- data itu tidak disalahgunakan, Pemerintah AS mulai melakukan peninjauan terhadap TikTok.

Jika nantinya regulasi baru direalisasikan, maka AS dapat memaksa TikTok untuk tunduk pada audit pihak ketiga, pemeriksaan kode sumber, dan pemantauan log data pengguna.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Ciptakan aplikasi Zakat Bazbox, tiga mahasiswa raih juara Zakathon 2023 BAZNAS RI
Jumat, 01 September 2023 - 16:12 WIB

Ciptakan aplikasi Zakat Bazbox, tiga mahasiswa raih juara Zakathon 2023 BAZNAS RI

Elshinta.com, Tiga mahasiswa Sampoerna University berhasil menyabet juara pertama dalan kompetisi te...
TikTok blokir pembakar Al Quran Momika hasilkan uang dari kontennya
Rabu, 30 Agustus 2023 - 22:44 WIB

TikTok blokir pembakar Al Quran Momika hasilkan uang dari kontennya

Elshinta.com, Layanan berbagi video pendek TikTok telah memblokir Salwan Momika, imigran Irak yang m...
WhatsApp umumkan fitur berbagi layar
Rabu, 09 Agustus 2023 - 23:23 WIB

WhatsApp umumkan fitur berbagi layar

Elshinta.com, CEO Meta Platforms Mark Zuckerber melalui akun Facebook miliknya mengumumkan kemampuan...
Tingkatkan layanan publik, Kemenko Marves luncurkan aplikasi PESAN
Senin, 07 Agustus 2023 - 23:10 WIB

Tingkatkan layanan publik, Kemenko Marves luncurkan aplikasi PESAN

Elshinta.com, Kemenko Marves telah meluncurkan dan menyosialisasikan Aplikasi Pengelolaan Sistem Asp...
YouTube kenalkan enam fitur baru, buat Shorts jadi lebih mudah
Rabu, 02 Agustus 2023 - 19:11 WIB

YouTube kenalkan enam fitur baru, buat Shorts jadi lebih mudah

Elshinta.com, YouTube memperkenalkan enam fitur baru untuk membuat kontenvideo pendek Shorts menja...
Tawarkan solusi `end to end`, Linxchat jadi `social commerce` pertama di Indonesia
Kamis, 13 Juli 2023 - 18:15 WIB

Tawarkan solusi `end to end`, Linxchat jadi `social commerce` pertama di Indonesia

Elshinta.com, Internet dan teknologi digital terus berkembang menghadirkan berbagai platform yang me...
Upaya BNPT libatkan masyarakat isi ruang digital diapresiasi  
Rabu, 28 Juni 2023 - 14:14 WIB

Upaya BNPT libatkan masyarakat isi ruang digital diapresiasi  

Elshinta.com, Upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) dalam mengi...
WhatsApp kenalkan fitur beriklan baru dan pesan berbayar untuk UMKM
Selasa, 27 Juni 2023 - 20:08 WIB

WhatsApp kenalkan fitur beriklan baru dan pesan berbayar untuk UMKM

Elshinta.com, WhatsApp, aplikasi perpesanan instan milik Meta Group, mengenalkan dua fitur baru bagi...
 Peduli stunting Polda Jatim luncurkan aplikasi `Si Centing Jawi Wetan`
Selasa, 27 Juni 2023 - 15:06 WIB

Peduli stunting Polda Jatim luncurkan aplikasi `Si Centing Jawi Wetan`

Elshinta.com, Polda Jatim terus berupaya untuk melahirkan inovasi dalam rangka memaksimalisasi pela...
Meta akan tutup akses berita bagi pengguna Facebook & Instagram Kanada
Minggu, 25 Juni 2023 - 11:33 WIB

Meta akan tutup akses berita bagi pengguna Facebook & Instagram Kanada

Elshinta.com, Meta memutuskan akan memblokir akses konten berita untuk para pengguna media sosial di...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi