NASA khawatir rencana ekspansi satelit SpaceX ganggu observasi

Elshinta
Kamis, 10 Februari 2022 - 10:57 WIB | Editor : Calista Aziza | Sumber : Antara
NASA khawatir rencana ekspansi satelit SpaceX ganggu observasi
Ilustrasi logo NASA. (REUTERS/JOE SKIPPER)

Elshinta.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) menyuarakan kekhawatirannya tentang rencana ekspansi SpaceX untuk menyebarkan sekitar 30 ribu satelit Starlink untuk memperluas bisnis dari perusahaan milik Elon Musk itu.

Kekhawatiran itu meningkat karena potensi terganggunya kegiatan observasi dan pengawasan astronomi yang dilakukan oleh para peneliti.

"NASA memiliki kekhawatiran dengan potensi peningkatan yang signifikan dalam frekuensi peristiwa konjungsi dan kemungkinan dampak pada misi luar angkasa manusia dan sains NASA," pesan NASA kepada Komisi Komunikasi Federal AS seperti dikutip dari Reuters, Kamis.

Sebelumnya SpaceX telah menerima otorisasi untuk sekitar 12.000 satelit agar bisa menghadirkan layanan jaringan internet berbasis satelit, dan kini SpaceX berencana untuk melakukan ekspansi dengan meminta otorisasi untuk konstelasi generasi kedua dari 30.000 satelit.

NASA mencatat saat ini ada 25.000 total objek yang dilacak di orbit satelit dan sekitar 6.100 di bawah 600 kilometer.

Ekspansi Gen2 SpaceX tentunya akan menambah objek yang perlu dilacak sebanyak dua kali lipat di orbit dan meningkatkan jumlah objek di bawah 600 kilometer lebih dari lima kali lipat.

Tentu ini menambah kerja para peneliti NASA dan peneliti luar angkasa lainnya untuk dapat melakukan observasi di ruangan yang berada jauh dari jangkauan bumi itu.

Ahli Astrofisika dari Harvard Smithsonian yaitu Jonathan McDowell juga menyuarakan hal yang selaras dengan NASA.

Pria yang juga masuk dalam panel American Astronomical Society (AAS) itu merasa prihatin karena dampak satelit pada astronomi bisa berdampak besar.

"Kami prihatin dengan banyaknya satelit yang mengganggu pengamatan astronomi... Saya pikir kita perlu sedikit lebih banyak pengalaman dengan beberapa ribu satelit yang beroperasi sebelum kami dapat meningkatkan hingga puluhan ribu," ujarnya.

SpaceX pun hingga kini masih bungkam untuk memberikan tanggapan mengenai kekhawatiran NASA dan para peneliti luar angkasa itu.

Elon Musk sebagai pemilik SpaceX sebelumnya sempat mencuit di akun Twitternya pada pertengahan Januari 2022 bahwa dari ribuan satelit Starlink yang aktif, ada ratusan satelitnya yang akan melakukan perpindahan orbit operasional dalam waktu dekat.

Cuitan itu ditanggapi oleh Amazon.com yang juga memiliki "Kuiper Project" sebuah proyek satelit serupa dengan milik SpaceX dengan meminta Komisi Komunikasi Federal AS mengkaji ulang.

Amazon menilai akan ada potensi satelit miliknya dan SpaceX mengalami tumpang tindih secara orbital dan mampu meningkatkan beban kerja pada sistem Kuiper.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
BRIN temukan sumber pestisida nabati dari tumbuhan jambu
Rabu, 21 Juni 2023 - 11:43 WIB

BRIN temukan sumber pestisida nabati dari tumbuhan jambu

Elshinta.com, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan sumber pestisida nabati dari suku ja...
Wapres sebut peluncuran Satelit Satria-1 permudah konektivitas digital
Selasa, 20 Juni 2023 - 21:55 WIB

Wapres sebut peluncuran Satelit Satria-1 permudah konektivitas digital

Elshinta.com, Wakil Presiden Ma`ruf Amin mengatakan peluncuran Satelit Republik Indonesia-1 atau Sat...
Peneliti BRIN kembangkan `radio-fluorescent` untuk deteksi sel kanker
Selasa, 09 Mei 2023 - 16:45 WIB

Peneliti BRIN kembangkan `radio-fluorescent` untuk deteksi sel kanker

Elshinta.com, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hendris Wongso berhasil mengembangkan...
Tak perlu iri pada AI, dia tidak memiliki hati
Jumat, 24 Maret 2023 - 07:25 WIB

Tak perlu iri pada AI, dia tidak memiliki hati

Elshinta.com, Banyak kalangan sedang ketar-ketir dengan kehadiran teknologi kecerdasan buatan (artif...
Kecerdasan buatan dan mesin pembelajar permudah industri manufaktur
Senin, 13 Maret 2023 - 20:08 WIB

Kecerdasan buatan dan mesin pembelajar permudah industri manufaktur

Elshinta.com, Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan Machine...
Teliti daging sintetis sukses antar mahasiswi Unej kuliah di Jerman
Sabtu, 14 Januari 2023 - 21:15 WIB

Teliti daging sintetis sukses antar mahasiswi Unej kuliah di Jerman

Elshinta.com, Oryza Sativa Roshaney dan Khilfa Yahya tidak menyangka bisa merasakan kuliah selama s...
Komet langka C/2022 E3 (ZTF) melintas dekat bumi awal Februari 2023
Rabu, 11 Januari 2023 - 19:07 WIB

Komet langka C/2022 E3 (ZTF) melintas dekat bumi awal Februari 2023

Elshinta.com, Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang ...
Satelit nano pertama karya anak bangsa Indonesia mengorbit di LEO
Jumat, 06 Januari 2023 - 21:11 WIB

Satelit nano pertama karya anak bangsa Indonesia mengorbit di LEO

Elshinta.com, Satelit nano pertama karya insinyur muda Indonesia lulusan Universitas Surya, Surya Sa...
Satu kampung di Majalengka ini tak bisa melihat matahari di bulan Januari 2023
Minggu, 18 Desember 2022 - 17:14 WIB

Satu kampung di Majalengka ini tak bisa melihat matahari di bulan Januari 2023

Elshinta.com, Warga di kampung Jotang Desa Cimuncang Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, Jawa...
Ahli: Sinar ultraviolet matahari lebih bahaya dari sinar biru gadget
Sabtu, 05 November 2022 - 20:58 WIB

Ahli: Sinar ultraviolet matahari lebih bahaya dari sinar biru gadget

Elshinta.com, Dibandingkan dengan sinar biru yang dihasilkan gadget, sinar ultraviolet dari matahar...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi