Habibie Prize 2021 dianugerahkan kepada empat ilmuwan Indonesia

Elshinta
Rabu, 17 November 2021 - 16:43 WIB | Editor : Calista Aziza | Sumber : Antara
Habibie Prize 2021 dianugerahkan kepada empat ilmuwan Indonesia
Para pemenang Habibie Prize 2021. (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)

Elshinta.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Yayasan Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SDM Iptek) menganugerahkan Habibie Prize 2021 kepada empat ilmuwan Indonesia.

"Semoga penerima Habibie Prize, sebagai putra putri bangsa terbaik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), dapat menjadi inspirasi dan pemimpin bangsa Indonesia dalam kemajuan iptek di tengah perkembangan global," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam acara "Penganugerahan Habibie Prize" dalam jaringan di Jakarta, Rabu.

Handoko menuturkan dalam penganugerahan Habibie Prize 2021, terdapat lima kategori bidang iptek dan inovasi yang diperebutkan, yakni Ilmu Dasar, Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi, Ilmu Rekayasa, Ilmu Ekonomi, Sosial, Politik, dan Hukum, serta Ilmu Filsafat, Agama dan Kebudayaan.

Ia berharap para penerima Habibie Prize Tahun 2021 dapat terus produktif menghasilkan karya-karya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Sebanyak 90 kandidat berkompetisi dalam kelima bidang ilmu tersebut, yang kemudian diseleksi dan dinilai oleh dewan juri serta ditetapkan pemenangnya dalam suatu rapat pleno yang dipimpin oleh Ketua Panitia/Dewan Juri Habibie Prize 2021.

Ketua Yayasan SDM Iptek Wardiman Djojonegoro menuturkan hasil rapat pleno dewan juri memutuskan ada empat penerima Habibie Prize 2021.

Pemenang Anugerah Habibie Prize 2021 adalah Prof. Dr. Muhammad Hanafi untuk kategori bidang Ilmu Dasar, Prof. Dr. Nicolaas Cyrillus Budhiparama, Ph.D, Sp.OT(K)FICS untuk kategori bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi.

Kemudian Prof. Dr. Ir. Subagjo, DEA untuk kategori bidang Ilmu Rekayasa, dan Nyoman Nuarta untuk kategori bidang Ilmu Filsafat Agama dan Kebudayaan.

Sementara, tidak ada pemenang untuk kategori bidang Ilmu Ekonomi, Sosial, Politik dan Hukum.

Hanafi mendorong penemuan dan pengembangan obat dari bahan alam, seperti untuk antikolesterol dan antikanker. Nicolaas merupakan dokter spesialis bedah ortopedi dan Subagjo sebagai penemu katalis Merah Putih.

Sementara Nyoman Nuarta adalah seniman terkenal, khususnya di bidang seni patung dan merancang desain istana negara ibu kota negara baru.

Masing-masing pemenang akan mendapatkan penghargaan berupa medali, sertifikat, dan uang senilai 25.000 Dolar AS.

Habibie Prize merupakan penghargaan yang diberikan kepada perseorangan yang mempunyai keunggulan tinggi di bidang iptek dengan kriteria yang sangat tinggi, serta mampu menghasilkan temuan-temuan baru di bidangnya untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
BRIN temukan sumber pestisida nabati dari tumbuhan jambu
Rabu, 21 Juni 2023 - 11:43 WIB

BRIN temukan sumber pestisida nabati dari tumbuhan jambu

Elshinta.com, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan sumber pestisida nabati dari suku ja...
Wapres sebut peluncuran Satelit Satria-1 permudah konektivitas digital
Selasa, 20 Juni 2023 - 21:55 WIB

Wapres sebut peluncuran Satelit Satria-1 permudah konektivitas digital

Elshinta.com, Wakil Presiden Ma`ruf Amin mengatakan peluncuran Satelit Republik Indonesia-1 atau Sat...
Peneliti BRIN kembangkan `radio-fluorescent` untuk deteksi sel kanker
Selasa, 09 Mei 2023 - 16:45 WIB

Peneliti BRIN kembangkan `radio-fluorescent` untuk deteksi sel kanker

Elshinta.com, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hendris Wongso berhasil mengembangkan...
Tak perlu iri pada AI, dia tidak memiliki hati
Jumat, 24 Maret 2023 - 07:25 WIB

Tak perlu iri pada AI, dia tidak memiliki hati

Elshinta.com, Banyak kalangan sedang ketar-ketir dengan kehadiran teknologi kecerdasan buatan (artif...
Kecerdasan buatan dan mesin pembelajar permudah industri manufaktur
Senin, 13 Maret 2023 - 20:08 WIB

Kecerdasan buatan dan mesin pembelajar permudah industri manufaktur

Elshinta.com, Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan Machine...
Teliti daging sintetis sukses antar mahasiswi Unej kuliah di Jerman
Sabtu, 14 Januari 2023 - 21:15 WIB

Teliti daging sintetis sukses antar mahasiswi Unej kuliah di Jerman

Elshinta.com, Oryza Sativa Roshaney dan Khilfa Yahya tidak menyangka bisa merasakan kuliah selama s...
Komet langka C/2022 E3 (ZTF) melintas dekat bumi awal Februari 2023
Rabu, 11 Januari 2023 - 19:07 WIB

Komet langka C/2022 E3 (ZTF) melintas dekat bumi awal Februari 2023

Elshinta.com, Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang ...
Satelit nano pertama karya anak bangsa Indonesia mengorbit di LEO
Jumat, 06 Januari 2023 - 21:11 WIB

Satelit nano pertama karya anak bangsa Indonesia mengorbit di LEO

Elshinta.com, Satelit nano pertama karya insinyur muda Indonesia lulusan Universitas Surya, Surya Sa...
Satu kampung di Majalengka ini tak bisa melihat matahari di bulan Januari 2023
Minggu, 18 Desember 2022 - 17:14 WIB

Satu kampung di Majalengka ini tak bisa melihat matahari di bulan Januari 2023

Elshinta.com, Warga di kampung Jotang Desa Cimuncang Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, Jawa...
Ahli: Sinar ultraviolet matahari lebih bahaya dari sinar biru gadget
Sabtu, 05 November 2022 - 20:58 WIB

Ahli: Sinar ultraviolet matahari lebih bahaya dari sinar biru gadget

Elshinta.com, Dibandingkan dengan sinar biru yang dihasilkan gadget, sinar ultraviolet dari matahar...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi