Pengalaman Anak-anak Asal Indonesia Mengerjakan Salat di Sekolah Australia
Elshinta
Rabu, 06 April 2022 - 08:39 WIB | Penulis : Mitra Elshinta Feeder
Pengalaman Anak-anak Asal Indonesia Mengerjakan Salat di Sekolah Australia
ABC.net.au - Pengalaman Anak-anak Asal Indonesia Mengerjakan Salat di Sekolah Australia

Di tengah hiruk-pikuk murid-murid yang bermain saat jam istirahat makan siang, Filza Afandi dan Kaisara Zafirah tampak membuka pintu salah satu ruangan di sekolahnya.

Kedua murid sekolah dasar Balaclava State School di Far North Queensland ini ingin melaksanakan salat Dzuhur sebelum bermain bersama teman-temannya.

Ruang ibadah yang terletak di lantai dasar sekolah itu sudah dilengkapi tempat berwudhu dan dibuka secara resmi pada tahun 2020 oleh perwakilan dari agama Buddha, Kristen, dan Islam.

"Kami memiliki murid dari 26 latar belakang kebangsaan di sekolah ini. Ada sekitar 330 murid dari beragam agama, bahasa, dan budaya," ujar Kepala Sekolah Cindy Freier kepada ABC.

"Yang kami lakukan adalah berusaha menormalkan keragaman dan perbedaan, untuk memastikan semua murid dan keluarganya merasa sangat diterima di sini," kata Cindy.

Kini lebih mudah beribadah

Bagi murid-murid yang beragama Islam, ruangan tersebut merupakan tempat yang sangat disambut baik.

Sebelum dijadikan sebagai ruang ibadah, murid dan staf yang ingin salat harus mencari sendiri tempat yang lebih tenang.

"

"Kami biasanya mencari tempat secara acak saja, meletakkan sajadah dan melaksanakan salat," tutur Filza yang orang tuanya berasal dari Indonesia.

"

"Tidak banyak ruangan yang sepi, kebanyakan sangat bising dan terkadang tidak bersih," ujarnya.

"Kondisi seperti itu membuat kami merasa sangat sadar bila orang-orang memperhatikan kami," tambah Filza.

Dhikrillah Fahuda, salah satu orang tua murid yang bekerja paruh waktu di sekolah tersebut, mengatakan ruang ibadah memungkinkan adanya ketenangan untuk beribadah jauh dari gangguan dan tidak ditonton orang.

"Kami tidak bisa khusyu saat menyadari orang-orang melihati kami sedang salat," kata Dhikrillah.

"Dengan adanya ruang ibadah ini, kami merasa aman, terlindungi privasinya dan bisa lebih khusyuk," tambahnya.

Sebuah ruang yang tak biasa

Wakil kepala sekolah Balaclava State School, Khadeeja Mohammed, mengatakan beberapa sekolah di Queensland telah memiliki ruang ibadah yang disiapkan untuk murid-murid dan staf.

Ia merasa senang karena pihak sekolahnya dapat menghormati keberagaman murid-muridnya dengan yang datang dari 26 latar belakang kebangsaan.

"Sangat terharu karena kita memiliki komunitas yang begitu beragam, juga komunitas sekolah yang inklusif," ujarnya.

ABC News bertanya kepada Departemen Pendidikan Queensland tentang jumlah sekolah negeri yang memiliki ruang ibadah, namun dikatakan datanya belum tersedia.

Laode Fasihun, orang tua murid di SD Balaclava yang juga merupakan warga komunitas Muslim Indonesia di Kota Cairns, menyebut kehadiran ruang ibadah ini sangat memudahkan bagi murid-murid dan staf.

"Kalau tidak ada fasilitas ini, biasanya kami mencari tempat salat yang terpisah di, luar sana" katanya.

"Namun, hal itu agak sulit dan memakan waktu bagi murid-murid," ujar Laode.

Putri Laode, Kaisara Zafirah yang duduk di Kelas 4, mengatakan ruang ibadah juga memberinya kesempatan untuk mengenal dengan anggota komunitasnya yang lain.

"Sangat menyenangkan karena kami sering bersama dan bisa ngobrol satu sama lain," ujarnya.

Solusi sederhana menghargai perbedaan

Kepala Sekolah SD Balaclava Cindy Freier mengatakan pihaknya tidak mengukur apakah ruang ibadah telah mendorong prestasi akademik murid-muridnya. 

Tapi dari pengamatannya setidaknya ruang ibadah telah membuat mereka lebih bahagia.

"Semua murid yang menggunakan ruang ibadah kami di sini adalah murid yang sangat berkomitmen," jelasnya.

"Ketika Anda memegang teguh iman dan keyakinanmu, dan tahu pihak sekolah menghargai hal itu, saya pastikan ini punya pengaruh positif," kata Cindy.

"

"Hal itulah yang kami lakukan di sekolah. Yaitu menciptakan lingkungan yang memberikan peluang bagi murid kami untuk menjadi yang terbaik," ujarnya.

"

Cindy mengatakan sekolah lain yang ingin mendorong keberagaman dan keyakinan tidak perlu merasa akan membutuhkan biaya yang mahal.

"Hal yang kami sadari dalam menciptakan ruang ibadah adalah ini tidak harus dibuat mewah," katanya.

"Sekolah kami ini sekolah yang sudah tua, tapi kami dapat memanfaatkan kembali ruangan yang sudah tidak terpakai," tambahnya.

"Jika sekolah lain ingin berbuat sesuatu untuk menghormati berbagai agama yang dipeluk murid-muridnya, saya sarankan carilah solusi sederhana," tambah Cindy.

Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News untuk ABC Indonesia

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Baca Juga
 
Populasi India Diprediksi akan Lampaui China, Menjadikannya Negara Terpadat di Dunia 2023
Kamis, 14 Juli 2022 - 09:09 WIB
Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan, populasi India akan melampaui China pada 202...
Terkait Manuver China di Pasifik, Menhan Australia Peringatkan Koalisi AS-Australia Tidak Bisa Tinggal Diam
Kamis, 14 Juli 2022 - 09:09 WIB
Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, menyerukan kerja sama yang lebih erat dengan Amerika S...
Kisruh Dugaan Penyelewengan Dana ACT, Ini Tanggapan Pengelola Dana Kompensasi Korban Boeing
Kamis, 14 Juli 2022 - 09:09 WIB
Senin dan Selasa kemarin (12/07) Bareskrim Polri telah memeriksa mantan pemimpin organisasi filant...
Kapal Selam Nuklir China Terus Membuntuti Kapal Perang Australia karena Dituding Memasuki Wilayahnya
Kamis, 14 Juli 2022 - 09:09 WIB
Departemen Pertahanan Australia menolak untuk menjelaskan pertemuan kapal perangnya dengan pihak m...
Twitter Gugat Elon Musk, Menuntutnya Bertanggung Jawab Menyelesaikan Perjanjian Akuisisi
Kamis, 14 Juli 2022 - 09:09 WIB
Twitter telah menggugat Elon Musk dengan tuntutan agar bertanggung jawab menyelesaikan akuisisi per...
Presiden Sri Lanka Melarikan Diri Bersama Istrinya ke Maladewa
Kamis, 14 Juli 2022 - 09:09 WIB
Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, telah meninggalkan negara itu tak lama setelah pengunjuk ras...
Presiden Jokowi Akhiri Rangkaian Lawatan, Fokus pada Krisis Pangan dan Misi Perdamaian Rusia-Ukraina
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo mengakhiri perjalanannya ke Ukraina dan Rusia, mendorong pemulihan k...
Kota Leeton di Pedalaman Australia Membuka Diri untuk Pendatang dan Pencari Suaka
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Ketika ayah Ali Mehdi, seorang migran asal Pakistan, meninggal pada tahun 2017, dia mulai mencari ne...
Tiga Orang Tewas dalam Penembakan di Pusat Perbelanjaan di Denmark
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Perdana Menteri Denmark mengatakan penembakan di sebuah pusat perbelanjaan di Kopenhagen adalah &quo...
Warga Migran Berpikir untuk Meninggalkan Australia Karena Kenaikan Biaya Hidup
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Kenaikan harga kebutuhan di Australia telah membuat para migran berpikir dua kali tentang apakah mas...

InfodariAnda (IdA)