Tepat pada 14 Februari 2000, setelah era reformasi bergulir, yang memberi ruang kebebasan bertanggungjawab bagi media massa dan media baru, program Elshinta News/Talk mulai mengudara di Jakarta pada gelombang 90.05 FM, yang kemudian saat ini berubah menjadi 90 FM. Elshinta News/Talk adalah proyek jaringan siaran radio berita dan informasi 24 jam nonstop yang tidak memutar lagu sama sekali.
Dengan mematangkan persiapan dan perencanaan yang memakan waktu lebih dari satu tahun, akhirnya konsep radio berita yang dibangun untuk memberi keakuratan, kecepatan dan kejelasan berita pun mulai ‘menyala’ dari kompleks Menara Indosiar di Joglo, Jakarta Barat. Kini menjadi satu-satunya radio berita dan informasi yang khas di galaxy Bimasakti ini.
Banyak yang menyangsikan, siaran yang berisi hanya berita saja tanpa lagu itu, tidak akan bertahan lama, karena masyarakat bukan hanya membutuhkan informasi, tetapi juga hiburan berupa musik dan lagu melalui media radio.
Banyak yang mengatakan, siaran berita seperti news and talk itu akan membosankan.
Dan tidak sedikit yang meramalkan program siaran itu tidak akan bertahan lama, karena menyiarkan berita itu membutuhkan biaya yang amat besar.
Namun semangat dan keyakinan para crew Elshinta saat itu berkata lain. Mereka percaya pasti akan bisa terwujud.
Dengan modal sumber daya manusia yang bergairah dan tertantang untuk mewujudkan gagasan, ditambah semangat, kegigihan, mau belajar, dan open minded, crew Elshinta boleh dikatakan hampir bisa meramal masa depan.
Melalui semangat, kerjasama, kreativitas, bekerja pantang menyerah, dan doa-doa yang mustajab, hanya nasib buruk yang mampu menghadangnya. Di sini Tuhan berpihak kepada mereka yang mau bersusah payah, yang mau bekerja keras, yang mau berpikir cerdas, dan tetap berusaha di tengah keterbatasan fasilitas.
Kini, 21 tahun sudah berlalu, Elshinta News/Talk telah menjadi stasiun radio yang kokoh berdiri, dan tetap ‘menyala’ di tengah pandemi Covid-19 bersama radio-radio anggota jaringannya di seluruh Indonesia. Radio Elshinta terus menjadi saksi pergerakan dunia yang sangat dinamis, baik dari dalam maupun luar negeri.
Dampak dari Covid-19 sangat terasa bagi semua orang dan bagi semua bidang industri. Krisis ekonomi pun tak terelakkan di tengah melayangnya dua juta lebih nyawa manusia di seluruh dunia. Angka pengangguran, kemiskinan, dan kejahatan pun meningkat signifikan.
Namun para crew Elshinta tidak patah semangat, pantang menyerah, dan selalu dalam kondisi siap menghadapi situasi yang tidak pasti.
Semangat mereka tetap menyala. Pencarian solusi dan jalan keluar dari persoalan tetap menyala. Keyakinan dan kesabaran tetap menyala. Penyerahan diri kepada Tuhan juga tetap menyala. Begitu juga rasa syukur atas situasi apapun itu.
Dalam perayaan hari jadi Elshinta News/Talk ke-21 tahun yang dilakukan secara sederhana, Elshinta mengingatkan semua crew dan staf untuk tetap menyala, selain mengajak para pendengar, masyarakat dan seluruh anak negeri ini untuk terus menyala, karena ‘menyala’ adalah simbol adanya kehidupan dan energi!
“Hidup di tengah pandemi, kesehatan adalah syarat utama agar tetap bisa menyalakan mesin untuk menjaga dan merawat kesehatan dan keselamatan itu sendiri, baik kesehatan diri kita, keluarga kita, teman kita dan juga perusahaan tempat kita bekerja. Ini tidak mudah, hanya Superman yang bisa, tetapi begitulah adanya, Tuhan sedang melatih diri kita untuk menjadi Superman,” seperti disampaikan oleh Iwan Haryono, Pemimpin Redaksi Elshinta N/T.
Pandemi membuat seluruh staf Radio Elshinta tetap kreatif mencari jalan keluar di era normal baru. Walau tidak berkerumun, perayaan tetap dilakukan secara khusu’ melalui jaringan virtual.
Selamat hari jadi Elshinta News/Talk ke-21, semoga nyala-mu selalu menjadi terang bagi semua orang.