Elshinta.com - Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu 24 Mei 2017 malam salah satu peristiwa paling menghebohkan pada saat itu. Lima orang tewas dan 10 orang lainnya luka-luka dalam kejadian yang ikut jadi sorotan dunia itu.
Ada dua bom meledak malam itu. Ledakan pertama terjadi di depan toilet Halte Transjakarta Kampung Melayu sekira pukul 21.00 WIB. Selang lima menit kemudian, ledakan kedua menggelegar di Terminal Bus Kampung Melayu, sekitar 10 meter dari lokasi pertama.
Ledakan bom yang terjadi jelang bulan suci Ramadan 1438 Hijriah itu seketika menggemparkan warga. Orang-orang berkerumum di lokasi ledakan dan mereka terperanjat melihat potongan tubuh manusia berserakan di sana. Puluhan aparat gabungan diterjunkan ke lokasi.
Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta jajaran kabinetnya bahkan turun langsung meninjau lokasi ledakan. Mereka juga mengunjungi korban ledakan.
Dari lima orang yang tewas, dua di antaranya adalah pelaku bom yakni Ahmad Sukri (AS) dan Ichwan. Tiga lainnya adalah polisi yang sedang berdinas mengamankan pawai obor menyambut bulan Ramadan di lokasi yakni Ridho Setiawan, Taufan Tsunami, Imam Gilang Adinatayang. Ada 10 orang luka-luka terkena serpihan bom.
Selain korban jiwa, empat angkutan kota berseri 01 nomor polisi B 25 99 VT, B 2840 VT, B 1245 VT, dan B 1113 WT rusak terkena serpihan. Halte juga rusak. Pecahan kaca berserakan di jalan.
Menyita perhatian dunia
Teror bom bunuh diri Kampung Melayu geger hingga ke dunia international. Sejumlah media luar negeri ikut memberitakannya. Beberapa negara kemudian mengeluarkan imbauan keamanan atau travel advice kepada warganya yang berada di Indonesia.
Pemerintah Inggris melalui Departemen Luar Negerinya (FCO) meminta warganya agar mempertimbangkan ancaman terorisme di Indonesia.
Kementerian Luar Negeri Australia juga meminta warganya berhati-hati di Indonesia, termasuk saat berada di Bali. Hal serupa dilakukan pemerintah Singapura yang mengeluarkan travel advice.
Pemerintah Amerika Serikat melalui Kedutaan Besarnya di Indonesia juga meminta warga negaranya “untuk meningkatkan keamanan pribadi dan berhati-hati dalam pertemuan besar".
Sumber: okezone.com