Cegah radikalisme di Gorontalo dengan literasi digital

Elshinta
Rabu, 18 Mei 2022 - 13:56 WIB | Penulis : Sigit Kurniawan | Editor : Sigit Kurniawan | Sumber : Elshinta.Com
Cegah radikalisme di Gorontalo dengan literasi digital
Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

Elshinta.com - Salah satu upaya untuk mengantisipasi dan mencegah gerakan radikalisme dan intoleran di kalangan masyarakat, adalah dengan menumbuhkan kesadaran diri dan rasa tanggung jawab sosial kepada para penyuluh agama di seluruh pelosok Indonesia.

Kali ini yang telah dilakukan oleh para penyuluh agama Islam baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun non PNS di Kota Gorontalo.

Kapolda Gorontalo, Irjen Pol  Akhmad Wiyagus mengajak kepada para penyuluh agama agar memanfaatkan teknologi dalam memberikan pemahaman dan perspektif positif kepada masyarakat dalam memahami nilai-nilai keagamaan.

"Dengan adanya kemajuan teknologi ini marilah kita gunakan kemajuan teknologi ini dengan hal-hal yang positif dan jangan sampai kita menggunakan teknologi untuk hal-hal yang negatif," kata Irjen Pol Akhmad dalam paparannya di Aula Kantor Kementerian Agama Wilayah Gorontalo Kelurahan Molosipat U, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo, Selasa (17/5).

Ia juga mengingatkan bahwa saat ini banyak paham-paham radikal dan intoleran bertebaran di media sosial. Untuk itu, ia pun berharap agar masyarakat tidak salah dalam mengakses berita atau informasi yang tak bisa dipertanggungjawabkan.

Bahkan jenderal polisi bintang dua itu pun mengharapkan agar para penyuluh agama juga melek digital, sekaligus mampu memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat agar tidak menjadi korban hoaks dan informasi sesat di dunia maya, apalagi sampai menjadi target operasi agitasi propaganda kelompok radikal, intoleran ekstremisme.

"Saat ini dengan dimudahkan kita dalam informasi ada paham-paham radikal yang selalu eksis di media sosial, sehingga kita semua harus benar - benar bisa mengantisipasi hal-hal tersebut," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Satuan Tugas Wilayah (Kasatgaswil) Gorontalo Densus 88 Anti Teror Polri, Kombes Pol Didik Novi Rahmanto menyampaikan, bahwa salah satu faktor penyebab munculnya intoleransi dan radikalisme adalah ras tidak nyaman dalam konteks menjalankan agama, hubungan sosial dan merasa curiga terhadap kelompok di luar agama dan etnisnya. Situasi ini sangat efektif membuat orang lain berpikir radikal dan ekstremis.

"Faktor Penyebab Intoleransi dan Radikalisme yaitu perasaan terancam terhadap agama lain, etnik lain, ketidakpercayaan terhadap agama lain, ketidak percayaan terhadap etnik lain, religiusitas, fanatisme, sekularitas serta penggunaan media sosial yang salah," kata Kombes Pol Didik dalam paparannya.

Untuk itu, ia sangat berharap agar penyuluhan yang dilakukan oleh Kementerian Agama Gorontalo bersama Mabes Polri tersebut dapat memberikan pemahaman yang luas kepada para penyuluh agama, sehingga dalam melakukan pendampingan masyarakat bisa lebih mudah, khususnya dalam penanggulangan dan antisipasi paham kelompok radikalisme dan intoleran.

"Harapan terhadap penyuluh agama ini bisa memiliki kemampuan-kemampuan antara lain ; memutus mata rantai radikalisme, mendorong toleransi di kalangan masyarakat dan memperkuat ideologi Pancasila dan NKRI," ujarnya.

Ia juga berharap agar para penyuluh juga mampu menjadi mitra pemerintah dalam menyebarkan literasi terkait pencegahan radikalisme, ikut menyebarkan dan menggelorakan narasi kebhinekaan, serta mampu menjadi konsultan bagi masyarakat.

Dalam kegiatan penyuluhan tersebut, hadir pula Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Gorontalo H. Syafrudin Baderung, Direktur Intel Polda Gorontalo Kombes Pol Hendri Hotuguan Siregar dan Kepala Unit Satgaswil Gorontalo Densus 88 Anti Teror Polri Kompol Soffan Ansyari.

Kemudian, para penyuluh yang hadir ada sebanyak 100 orang se Kota Gorontalo yang terdiri dari 21 PNS, 72 Non PNS, 5 penyuluh kanwil lintas agama, Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Gorontalo dan Kasubag TU Kemenag Kota Gorontalo.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
18 parpol di Sumut sepakati Pemilu Damai
Rabu, 06 September 2023 - 23:56 WIB

18 parpol di Sumut sepakati Pemilu Damai

Elshinta.com, Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi meyakini Pemilu Damai 2024 akan terw...
Pemkab Aceh Utara gelar deklarasi Pemilu Damai bersama parpol dan Forkopimda
Rabu, 06 September 2023 - 21:35 WIB

Pemkab Aceh Utara gelar deklarasi Pemilu Damai bersama parpol dan Forkopimda

Elshinta.com, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara bersama para pimpinan Partai Politik (Parpol) peserta ...
Akademisi sebut proposal kebangsaan Ketua DPD RI solusi perkuat sistem bernegara
Rabu, 06 September 2023 - 19:35 WIB

Akademisi sebut proposal kebangsaan Ketua DPD RI solusi perkuat sistem bernegara

Elshinta.com, Sejumlah akademisi sependapat dengan gagasan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalit...
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana siap lanjutkan fondasi integritas yang dibangun Ganjar
Rabu, 06 September 2023 - 19:16 WIB

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana siap lanjutkan fondasi integritas yang dibangun Ganjar

Elshinta.com, Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan Gubernur periode 2018-2023 Ganja...
Yenny Wahid tiba di Kertanegara sambangi Prabowo Subianto
Rabu, 06 September 2023 - 17:42 WIB

Yenny Wahid tiba di Kertanegara sambangi Prabowo Subianto

Elshinta.com, Putri Presiden ke-4 RI K.H. Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh atau lebih a...
Presiden Jokowi pimpin rangkaian pertemuan ASEAN dengan mitra
Rabu, 06 September 2023 - 10:23 WIB

Presiden Jokowi pimpin rangkaian pertemuan ASEAN dengan mitra

Elshinta.com, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan memimpin seluruh rangkaian pertemuan deng...
6 September 1945 : Awal perundingan gencatan senjata Indonesia dan Belanda
Rabu, 06 September 2023 - 06:00 WIB

6 September 1945 : Awal perundingan gencatan senjata Indonesia dan Belanda

Elshinta.com, Pada tanggal 6 September 1945, yang juga dikenal sebagai `Deklarasi Renville`, para p...
F-PKS ingatkan Anies Baswedan perbaiki komunikasi ke depan
Selasa, 05 September 2023 - 21:11 WIB

F-PKS ingatkan Anies Baswedan perbaiki komunikasi ke depan

Elshinta.com, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengingatkan bakal calon presiden (capres) Ani...
Mendagri Tito Karnavian lantik 9 penjabat gubernur
Selasa, 05 September 2023 - 20:46 WIB

Mendagri Tito Karnavian lantik 9 penjabat gubernur

Elshinta.com, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melantik sembilan penjabat gubernur sebagai ganti ...
Serahkan penghargaan pencapaian PAD, Plt Bupati Langkat curhat sering didemo
Selasa, 05 September 2023 - 20:38 WIB

Serahkan penghargaan pencapaian PAD, Plt Bupati Langkat curhat sering didemo

Elshinta.com, Plt Bupati Langkat Syah Afandin hadiri acara pemberian penghargaan prestasi pencapaian...

InfodariAnda (IdA)