Warga korban bencana alam di Lebak berharap rumah hunian tetap

Elshinta
Senin, 16 Mei 2022 - 19:44 WIB | Editor : Sigit Kurniawan | Sumber : Antara
Warga korban bencana alam di Lebak berharap rumah hunian tetap
Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Elshinta.com - Masyarakat korban bencana tanah bergerak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten berharap rumah hunian tetap yang dijanjikan pemerintah daerah hingga segera terealisasi untuk tahap kedua.

"Kami kini sangat mendambakan rumah hunian tetap, karena kondisi tempat tinggalnya sudah terancam roboh, " kata Marhudi (45) warga Rt01/09 Kampung Jampang Cikuning Desa Sidamanik Kabupaten Lebak, Senin.

Kondisi rumah miliknya kini cukup prihatin dan sebagian besar tiang penyangga dan tembok dinding sudah terlepas akibat pergerakan tanah.

Saat ini, warga yang terdampak tanah bergerak sejak tahun 2019 tahap kedua sebanyak 41 kepala keluarga belum direalisasikan pembangunan rumah hunian tetap.

Mereka warga kini sebagian tetap nekat mengisi rumah, meski kondisinya nyaris roboh, sedangkan sebagian lainnya tinggal di tenda pengungsian.

Oleh karena itu, pihaknya bersama warga lainnya berharap pemerintah setempat dapat mengalokasikan dana stimulan untuk pembangunan rumah hunian tetap.

"Kami sejak sepekan terakhir mendirikan tempat tinggal di samping rumah yang nyaris roboh untuk bertahan hidup dengan keluarga, " katanya menjelaskan.

Ketua RT 01/09 Kampung Jampang Cikuning Sidamanik Kabupaten Lebak Sukanta mengatakan saat ini warganya yang belum direlokasi ke tempat yang aman dari ancaman pergerakan tanah tercatat 41 KK.

"Kami minta tahun ini pemerintah setempat dapat merealisasikan rumah hunian tetap karena sudah tiga tahun kondisi mereka menempati kondisi rumah nyaris roboh, " katanya.

Iyan (60) Ketua Rukun Tetangga (RT) di lingkungan Huntara I Cigobang Kabupaten Lebak mengatakan warganya menempati gubuk-gubuk tenda hunian sementara yang dibangun oleh relawan karena belum dibangun rumah hunian tetap.

Masyarakat hingga kini cukup memprihatinkan tinggal di hunian sementara dengan ruangan sekitar 4x4 meter terpaksa tidur bersamaan dengan istri dan anak-anak hingga saling berdesakan dengan ruangan sempit itu.

Warga yang menempati gubuk di Blok Huntara I sekitar 86 kepala keluarga (KK) Cigobang Kecamatan Lebak Gedong terkadang mengalami gangguan kesehatan lingkungan.

"Kami hampir setiap hari menerima laporan warga sakit akibat tinggal di lokasi hunian yang tidak layak huni itu," katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan pemerintah daerah hingga kini terus mengajukan untuk pembangunan rumah hunian tetap yang terdampak bencana pergerakan tanah di Kecamatan Cimarga juga Cikulur.

Tercatat korban bencana pergerakan tanah di Kecamatan Cimarga sebanyak 41 keluarga di Cikulur 48 keluarga.

Selain itu juga ada korban bencana banjir bandang di Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira dan Curugbitung pada awal 2020 yang berharap mendapat bantuan hunian tetap untuk 378 keluarga.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Banjir di 8 kecamatan di Aceh Utara mulai surut
Rabu, 06 September 2023 - 23:22 WIB

Banjir di 8 kecamatan di Aceh Utara mulai surut

Elshinta.com, Banjir yang melanda 8 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara mulai surut, sementara ribuan ...
Kerugian sekolah akibat banjir di Aceh Utara capai Rp7 miliar 
Rabu, 06 September 2023 - 22:23 WIB

Kerugian sekolah akibat banjir di Aceh Utara capai Rp7 miliar 

Elshinta.com, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara Jamaluddin didampingi Sekd...
Padamkan kebakaran, BNPB Jatim akan datangkan satu helikopter ke Gunung Arjuna
Rabu, 06 September 2023 - 21:22 WIB

Padamkan kebakaran, BNPB Jatim akan datangkan satu helikopter ke Gunung Arjuna

Elshinta.com, Kebakaran hutan di kawasan Taman Hutan Raya Raden Soeryo Gunung Arjuna telah menghang...
Sekolah terendam banjir Aceh Utara, sekolah terpaksa diliburkan
Rabu, 06 September 2023 - 21:10 WIB

Sekolah terendam banjir Aceh Utara, sekolah terpaksa diliburkan

Elshinta.com, Banjir yang merendam 8 Kecamatan wilayah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, turut me...
BPBD Boyolali gelar apel simulasi tanggap bencana 
Selasa, 05 September 2023 - 23:56 WIB

BPBD Boyolali gelar apel simulasi tanggap bencana 

Elshinta.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama  Kodim 0724/ dan Polres Boyolali J...
Kekeringan melanda 48 desa di Lombok Timur
Selasa, 05 September 2023 - 23:24 WIB

Kekeringan melanda 48 desa di Lombok Timur

Elshinta.com, Kekeringan melanda 48 desa di wilayah Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara B...
BPBD Pacitan salurkan bantuan air bersih ke 13 desa terdampak kekeringan
Selasa, 05 September 2023 - 22:10 WIB

BPBD Pacitan salurkan bantuan air bersih ke 13 desa terdampak kekeringan

Elshinta.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur kian intens menyalur...
Banjir di Kabupaten Aceh Utara meluas, 1.672 jiwa mengungsi
Selasa, 05 September 2023 - 20:27 WIB

Banjir di Kabupaten Aceh Utara meluas, 1.672 jiwa mengungsi

Elshinta.com, Sebanyak 21 Gampong dari delapan kecamatan terendam banjir. Dampak banjir tersebut seb...
 Tanggul jebol, ribuan rumah di Kecamatan Samudera terendam banjir
Selasa, 05 September 2023 - 15:36 WIB

Tanggul jebol, ribuan rumah di Kecamatan Samudera terendam banjir

Elshinta.com, Hujan deras melanda Aceh Utara dan sekitranya mengakibatkan ribuan rumah di 10 Gampong...
Dishut Sumbar deteksi lima titik api di Pesisir Selatan
Senin, 04 September 2023 - 23:46 WIB

Dishut Sumbar deteksi lima titik api di Pesisir Selatan

Elshinta.com, Dinas Kehutanan Sumatera Barat mendeteksi lima titik api di perbatasan Kabupaten Pesis...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi