Mengintip produksi kerupuk kemplang khas Lampung yang diburu pemudik

Elshinta
Selasa, 10 Mei 2022 - 18:19 WIB | Editor : Widodo | Sumber : Antara
Mengintip produksi kerupuk kemplang khas Lampung yang diburu pemudik
Rumah produksi krupuk kemplang Anugerah jaya, di Bandar Lampung (ANTARA/Chairul Rohman)

Elshinta.com - Kerupuk sudah menjadi camilan yang populer bagi masyarakat Indonesia, maka tak heran bila kudapan bertekstur renyah itu memiliki berbagai ragam bentuk dan juga rasa yang khas di tiap-tiap daerah asalnya.

Tidak hanya itu saja, cara pengolahan juga beragam mulai dari yang digoreng dengan minyak hingga digarang dengan arang.

Salah satu cara pengolahan yang cukup unik adalah dengan menggunakan arang seperti kerupuk kemplang yang banyak tersebar di kawasan Sumatera, salah satunya adalah daerah Lampung dan sekitarnya. ANTARA berkesempatan mendatangi produsen kerupuk kemplang di Kecamatan Way Halim, Bandarlampung.

Kerupuk Kemplang berlabel Anugerah Jaya itu dibuat dari dapur sederhana yang sudah digeluti oleh generasi kedua dari usaha turun temurun yang sudah dijajaki mulai dari tahun 2000-an awal.

Salah satu yang masih bertahan untuk mewarisi usaha keluarga ini adalah Ibu Iva. Dia mengakui bahwa bisa menghasilkan sekitar 30 bal dalam kondisi biasa, jika dalam kondisi ramai seperti musim liburan dia mengaku bisa memproduksi sampai dengan 50 bal dalam satu hari.

"Kalau sehari itu kita bisa 30 bal, kalau lagi ramai itu bisa sampai 50 bal lah. 1 bal itu ada 18 bungkus dengan isi masing-masing 1 bungkusnya itu ada 24 buah kerupuk kemplang," ujar Iva, sembari sibuk menggarang kerupuk kemplang di rumah produksinya, Selasa.

Dalam hal ini, untuk urusan dapur produksinya dia tidak hanya memusatkan di dapurnya sendiri. Melainkan, dia juga membuka kerja sama dengan warga sekitar yang ingin membantu dalam hal memproduksi.

Meski begitu, untuk pembuatan bahan dasar sebelum digarang hanya keluarganya saja yang membuatnya, tidak dibantu dengan karyawan lainnya. Produksi bahan sendiri jika dalam kondisi ramai bisa mencapai 100 kg dalam sehari.

"Saat ini, kita tidak hanya membuka tempat produksi di sini saja, kita membuka kerjasama dengan masyarakat sekitar yang ingin mencari pemasukan tambahan dan dikerjakannya di dapur masing-masing," ucap dia.

Kerupuk kemplang Anugerah Jaya memang masih didistribusikan di wilayah Bandarlampung dan sekitarnya, biasanya mereka para pembeli datang secara mandiri ke dapur produksinya hingga sudah memiliki langganan tetap yang langsung diantarkan.

Cara pengolahan
Kerupuk Kemplang memiliki cara tersendiri dan unik dalam hal pengolahan, caranya adalah digarang di atas tungku panas yang berisikan arang. Satu krupuk itu bisa memakan waktu dari 30 detik hingga 35 detik.

Sehingga, krupuk kemplang dirasa lebih sehat karena memiliki cara pengolahan yang tidak menggunakan minyak goreng dan juga bahan pengawet.

"Cara pengolahannya memang seperti ini, tidak menggunakan minyak goreng dan juga bahan-bahannya juga tidak ada pengawetnya. Kalau untuk arangnya sih, dari kayu apa saja, tidak ada arang khusus dari jenis kayu," ujar dia.

Kerupuk kemplang ini memiliki bahan dasar ikan giling, tepung dan juga bumbu penyedap untuk meningkatkan cita rasa dari krupuk kemplang itu sendiri sehingga ketika dimakan memiliki cita khas rasa yang gurih dan membuat nagih.

Dalam hal ini, krupuk kemplang Anugerah Jaya itu dibanderol mulai dari Rp6.500 sebagai harga dasar sebelum didistribusikan ke agen-agen yang sudah memiliki kerja sama.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
7 September 2004: Tewasnya aktivis HAM terkemuka Indonesia
Kamis, 07 September 2023 - 06:00 WIB

7 September 2004: Tewasnya aktivis HAM terkemuka Indonesia

Elshinta.com, Munir Said Thalib adalah seorang aktivis HAM terkemuka dari Indonesia yang dikenal kar...
PGN luncurkan Gas Point bagi pelanggan GasKita peringati Haripelnas
Rabu, 06 September 2023 - 20:35 WIB

PGN luncurkan Gas Point bagi pelanggan GasKita peringati Haripelnas

Elshinta.com, PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas Pertamina, meluncurkan fitur Gas Point untuk pelang...
Balai Besar TNBTS buka akses wisata Gunung Bromo usai kebakaran hutan
Rabu, 06 September 2023 - 18:51 WIB

Balai Besar TNBTS buka akses wisata Gunung Bromo usai kebakaran hutan

Elshinta.com, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) membuka akses bagi wisatawa...
Ditjen Bina Marga PUPR anggarkan pembangunan IKN 2024 Rp16,67 triliun
Rabu, 06 September 2023 - 17:15 WIB

Ditjen Bina Marga PUPR anggarkan pembangunan IKN 2024 Rp16,67 triliun

Elshinta.com, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bin...
Indonesia jajaki kerja sama ketahanan kesehatan di KTT ASEAN
Rabu, 06 September 2023 - 15:52 WIB

Indonesia jajaki kerja sama ketahanan kesehatan di KTT ASEAN

Elshinta.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan penjajakan kerja sama multirateral di se...
Kepala BRIN sebut polusi udara bagian dari siklus alam
Rabu, 06 September 2023 - 15:24 WIB

Kepala BRIN sebut polusi udara bagian dari siklus alam

Elshinta.com, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan polusi u...
RI-Finlandia kerja sama pengembangan energi berbasis biomassa hutan
Rabu, 06 September 2023 - 15:09 WIB

RI-Finlandia kerja sama pengembangan energi berbasis biomassa hutan

Elshinta.com, Pelaku industri Indonesia Medco Group melakukan kesepakatan kerja sama dengan perusaha...
PT Telkom targetkan bangun data center lebih masif lagi
Rabu, 06 September 2023 - 13:15 WIB

PT Telkom targetkan bangun data center lebih masif lagi

Elshinta.com, PT Telkom Indonesia Tbk bakal lebih agresif dan masif dalam mengembangkan data center...
BKSDA evakuasi orangutan dari kebun sawit di Subulussalam
Rabu, 06 September 2023 - 12:33 WIB

BKSDA evakuasi orangutan dari kebun sawit di Subulussalam

Elshinta.com, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengevakuasi satu individu orangutan sumater...
Kebakaran di areal perkebunan Pesisir Selatan berhasil dipadamkan
Rabu, 06 September 2023 - 12:07 WIB

Kebakaran di areal perkebunan Pesisir Selatan berhasil dipadamkan

Elshinta.com, Kebakaran yang terjadi di areal perkebunan kelapa sawit milik warga di Nagari Teluk A...

InfodariAnda (IdA)