Kemenkes tingkatkan kewaspadaan hepatitis akut misterius pada anak

Elshinta
Selasa, 03 Mei 2022 - 21:35 WIB | Editor : Widodo | Sumber : Antara
Kemenkes tingkatkan kewaspadaan hepatitis akut misterius pada anak
Ilustrasi - Penyakit hepatitis. (FOTO ANTARA/HO-RSUD Kota Bogor).

Elshinta.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak di sejumlah negara di dunia.

"Dalam dua pekan terakhir ini kami meningkatkan kewaspadaan di Indonesia karena.Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan hepatitis akut ini sebagai kejadian luar biasa (KLB)," kata Juru Bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa siang.

Menurut WHO, kata Nadia, laporan tersebut datang dari negara di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.

Ia menegaskan kewaspadaan tersebut meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022.

"Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat," katanya.

Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini, kata dia, adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Saat ini, Kemenkes sedang melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

“Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” katanya.

Jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, hingga penurunan kesadaran, kata Nadia, agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Sejak informasi itu dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, kata dia, jumlah laporan terus bertambah, tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.

WHO kali pertama menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology) pada anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10 persen) memerlukan transplantasi hati, dan satu kasus dilaporkan meninggal.

Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) akut, dan gejala gastrointestinal atau nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah. Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.

Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

Kemenkes melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022, demikian Siti Nadia Tarmizi .
 

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Dokter internis ingatkan vaksinasi HPV penting untuk pria dan wanita
Selasa, 05 September 2023 - 13:41 WIB

Dokter internis ingatkan vaksinasi HPV penting untuk pria dan wanita

Elshinta.com, Dokter internis dan vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.SC, Sp.PD, mengingatkan vaksin...
 Hari Pelanggan Nasional, RS di Kudus gelar `Hospital Tour` dan hibur pasien
Senin, 04 September 2023 - 20:56 WIB

Hari Pelanggan Nasional, RS di Kudus gelar `Hospital Tour` dan hibur pasien

Elshinta.com, Berbagai kegiatan dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi dan Rumah...
 Jadi program utama Pemkab Boyolali, RSU Hidayah tangani dan siapkan bangsal ODGJ
Senin, 04 September 2023 - 19:22 WIB

Jadi program utama Pemkab Boyolali, RSU Hidayah tangani dan siapkan bangsal ODGJ

Elshinta.com, Rumah Sakit Umum Hidayah, Boyolali, Jawa Tengah melakukan bakti sosial, pemeriksaan, p...
Pemkot Bandarlampung catat 860 kasus ISPA pada 2023
Senin, 04 September 2023 - 17:10 WIB

Pemkot Bandarlampung catat 860 kasus ISPA pada 2023

Elshinta.com,  Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mencatat sebanyak 860 orang di daerahnya terj...
Dokter internis bagikan cara hidup sehat untuk penderita anemia
Minggu, 03 September 2023 - 15:31 WIB

Dokter internis bagikan cara hidup sehat untuk penderita anemia

Elshinta.com, Dokter spesialis penyakit dalam atau internis dr. Aru Ariadno Sp.PD-KGEH, FINASIM memb...
BPBD Kotim imbau warga gunakan masker antisipasi udara tidak sehat
Minggu, 03 September 2023 - 08:15 WIB

BPBD Kotim imbau warga gunakan masker antisipasi udara tidak sehat

Elshinta.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalim...
Rembuk stunting dorong percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Magelang 
Jumat, 01 September 2023 - 20:56 WIB

Rembuk stunting dorong percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Magelang 

Elshinta.com, Berdasarkan data aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat...
Cegah stunting Polres Langkat bagikan sembako
Jumat, 01 September 2023 - 17:46 WIB

Cegah stunting Polres Langkat bagikan sembako

Elshinta.com, Kapolres Langkat AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang meninjau dan menyerahkan secara ...
Menkes katakan sektor kesehatan penting demi mendukung bonus demografi RI
Kamis, 31 Agustus 2023 - 22:11 WIB

Menkes katakan sektor kesehatan penting demi mendukung bonus demografi RI

Elshinta.com, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan sektor kesehatan penting unt...
8.000 lebih warga Kota Serang terpapar ISPA  
Kamis, 31 Agustus 2023 - 20:46 WIB

8.000 lebih warga Kota Serang terpapar ISPA  

Elshinta.com, Delapan ribu warga Kota Serang, Banten terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi