AS akan undang pemimpin Pasifik ke Gedung Putih

Elshinta
Senin, 02 Mei 2022 - 17:35 WIB | Editor : Widodo | Sumber : Antara
AS akan undang pemimpin Pasifik ke Gedung Putih
Arsip - Kurt Campbell menghadiri Forum Pembangunan China di Beijing, China, 23 Maret 2019. (ANTARA/Reuters/Thomas Peter/as)

Elshinta.com - Pemerintahan Amerika Serikat berencana meningkatkan hubungan diplomatik dengan negara-negara Kepulauan Pasifik, termasuk dengan mengundang para pemimpin Pasifik ke Gedung Putih pada akhir tahun ini.

Rencana itu disampaikan oleh koordinator AS untuk Indo-Pasifik Kurt Campbell pada Senin dalam pertemuan puncak bisnis AS-Selandia Baru di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pengaruh China yang meluas di kawasan Indo-Pasifik.

Kehadiran China di kawasan itu ditekankan melalui pakta yang ditandatangani Beijing dengan Kepulauan Solomon pada April.

Berbicara dari Washington DC melalui sambungan telepon, Campbell mengatakan kepada peserta konferensi tingkat tinggi di Auckland itu bahwa Amerika Serikat bermaksud untuk meningkatkan hubungan diplomatik dengan negara-negara Pasifik

"Agar Amerika Serikat (hadir secara) efektif di Pasifik, kami harus berbuat lebih banyak, dan kami harus berbuat lebih banyak di bidang-bidang yang penting dan berguna bagi penduduk Kepulauan Pasifik," ujar Campbell.

Dia mengatakan pemerintah Presiden Joe Biden juga akan bekerja dengan Lembaga Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional AS yang baru untuk mendanai proyek-proyek di kawasan itu serta memulihkan Peace Corps untuk sebagian besar wilayah Pasifik.

Peace Corps adalah lembaga dan program independen dari pemerintah AS yang melatih dan mengerahkan sukarelawan untuk memberikan bantuan pembangunan internasional.

Campbell mengatakan Amerika Serikat juga akan meningkatkan dukungan untuk keterlibatan multilateral melalui Forum Kepulauan Pasifik (PIF).

Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat lebih optimis tentang masa depan forum itu dan akan menempatkan staf untuk mendukung PIF ke depan.

Seiring dengan semakin besarnya keterlibatan dengan negara-negara Pasifik, Amerika Serikat akan berupaya lebih intensif dalam kerja sama regional dengan Selandia Baru, Australia, Jepang, Inggris, Prancis, dan lainnya.

Campbell mengatakan Selandia Baru di masa lalu kadang-kadang bersifat lebih ambivalen dalam beberapa bidang keamanan. Namun, dia meyakini bahwa hal itu tidak akan terjadi di masa depan.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, yang berbicara pada hari sebelumnya di konferensi tersebut, mengatakan tingkat ketegasan dan agresi di kawasan Pasifik meningkat. Namun, Ardern tidak menyebutkan hal yang menjadi sumber ketegangan di kawasan itu.

"Saya tidak menganggap bahwa kami memiliki sisi yang terbuka dalam hal pengaturan keamanan untuk Selandia Baru," katanya.

"Kami (Selandia Baru dan negara-negara Pasifik) memiliki kemitraan dan hubungan yang kuat dan kami telah melihat keterlibatan yang berkembang ini di wilayah kami," ujar Ardern.

Sumber: Reuters

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
AS ingatkan Korut agar jangan jual senjata kepada Rusia
Rabu, 06 September 2023 - 13:27 WIB

AS ingatkan Korut agar jangan jual senjata kepada Rusia

Elshinta.com, Amerika Serikat memperingkatkan Korea Utara agar tidak menjual senjata kepada Rusia.
AS tegaskan kembali dukungan terhadap pelepasan air olahan Jepang
Sabtu, 26 Agustus 2023 - 16:07 WIB

AS tegaskan kembali dukungan terhadap pelepasan air olahan Jepang

Elshinta.com, Amerika Serikat (AS), Jumat (25/8), menegaskan kembali dukungannya terhadap pelepasan ...
Deplu AS sebut belum ada kemajuan terkait tentara AS di Korut
Kamis, 03 Agustus 2023 - 12:49 WIB

Deplu AS sebut belum ada kemajuan terkait tentara AS di Korut

Elshinta.com, Korea Utara belum memberikan tanggapan yang berarti terhadap permintaan dari Komando P...
AS waspadai gelombang panas berbahaya dan banjir
Sabtu, 29 Juli 2023 - 18:26 WIB

AS waspadai gelombang panas berbahaya dan banjir

Elshinta.com, Gelombang panas berbahaya akan terus melanda wilayah Pantai Timur dan dataran tengah A...
AS sebut Korut timbulkan ancaman besar terhadap keamanan siber
Kamis, 20 Juli 2023 - 13:22 WIB

AS sebut Korut timbulkan ancaman besar terhadap keamanan siber

Elshinta.com, Amerika Serikat (AS) sangat prihatin dengan kejahatan siber yang dilakukan pelaku dari...
Kadin kenalkan budaya Sultra di Lotus Festival Amerika Serikat
Selasa, 18 Juli 2023 - 08:07 WIB

Kadin kenalkan budaya Sultra di Lotus Festival Amerika Serikat

Elshinta.com, Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Sulawesi Tenggara (Sultra) mengenalkan budaya Bum...
Badan Cuaca AS sebut 37 juta penduduk hadapi cuaca panas berbahaya
Rabu, 12 Juli 2023 - 13:06 WIB

Badan Cuaca AS sebut 37 juta penduduk hadapi cuaca panas berbahaya

Elshinta.com, Badan Cuaca Nasional Amerika Serikat pada Selasa memperkirakan sekitar 37 juta pendudu...
Blinken akan angkat isu Korut di Forum ASEAN
Sabtu, 08 Juli 2023 - 13:18 WIB

Blinken akan angkat isu Korut di Forum ASEAN

Elshinta.com, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dalam Forum Kawasan ASEAN (ARF...
Biden kembali serukan reformasi senjata pada Hari Kemerdekaan AS
Rabu, 05 Juli 2023 - 13:31 WIB

Biden kembali serukan reformasi senjata pada Hari Kemerdekaan AS

Elshinta.com, Presiden AS Joe Biden meminta anggota parlemen dari Partai Republik di Kongres untuk m...
Media AS siarkan rekaman suara Trump yang memiliki dokumen rahasia
Selasa, 27 Juni 2023 - 20:45 WIB

Media AS siarkan rekaman suara Trump yang memiliki dokumen rahasia

Elshinta.com, Media Amerika Serikat pada Senin menyiarkan rekaman suara yang memperdengarkan mantan ...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi