Pakar: Indonesia perlu percepat industri baterai listrik

Elshinta
Kamis, 21 April 2022 - 09:23 WIB | Editor : Widodo | Sumber : Antara
Pakar: Indonesia perlu percepat industri baterai listrik
Ilustrasi - Kendaraan listrik. (Antaranews)

Elshinta.com - Pakar ekonomi menilai Indonesia perlu mempercepat industri baterai listrik agar bisa mengembangkan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

"Indonesia adalah salah satu penyumbang bahan baku yang cukup besar di dunia," kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, saat diskusi "Pengembangan Mobil Listrik Berbasis Baterai di Indonesia", Rabu (20/4).

INDEF menilai pemerintah sudah cukup baik dalam mengembangkan nikel, bahan baku baterai kendaraan listrik, antara lain dengan kebijakan ekspor. Dia melihat untuk mempercepat industri ini, masih banyak langkah yang bisa dilakukan.

Indonesia memerlukan investor yang sudah lebih dulu terjun ke kendaraan listrik, antara lain Korea Selatan dan China, untuk berinvestasi lebih besar. Tauhid menilai pabrikan kendaraan listrik asal China bisa bersaing dengan kendaraan konvensional yang sekarang ada di Indonesia

Selain itu, pemain lokal, seperti Indonesia Battery Corporation bisa menggandeng investor sebagai ekosistem kendaraan listrik.

Lembaga tersebut juga menilai pemerintah Indonesia perlu memberikan insentif tambahan untuk mengembangkan kendaraan listrik (electric vehicle) dan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle), misalnya dengan pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

Insentif, menurut INDEF, juga bisa diberikan dalam bentuk kredit, subsidi dan kewajiban menggunakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai bagi objek tertentu.

Langkah lain yang bisa ditempuh untuk mendorong pengembangan kendaraan listrik adalah peta jalan untuk mengurangi emisi hingga nol (zero emission).

Selain insentif, pemerintah juga bisa memberikan disinsentif bagi kendaraan konvensional dalam rangka mengurangi emisi dan ketergantungan kepada bahan bakar minyak. Kebijakan yang bisa dilakukan antara lain pajak dan cukai untuk BBM dan peningkatan PPnBM.

Terakhir, INDEF menilai kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) perlu diterapkan pada produk-produk kendaraan listrik, yaitu dengan bermitra dengan produsen lokal. Langkah ini dinilai bisa menekan harga kendaraan listrik berbasis baterai.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
MCV Mesir dan Volvo Swedia akan produksi bus listrik ke pasar Eropa
Rabu, 06 September 2023 - 09:57 WIB

MCV Mesir dan Volvo Swedia akan produksi bus listrik ke pasar Eropa

Elshinta.com, Manufacturing Commercial Vehicles (MCV) Mesir dan Volvo Swedia pada Selasa (5/9) menan...
Menkominfo pastikan kesiapan fasilitas di media center KTT ke-43 ASEAN
Senin, 04 September 2023 - 09:42 WIB

Menkominfo pastikan kesiapan fasilitas di media center KTT ke-43 ASEAN

Elshinta.com, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi memastikan kesiapan fasilitas dan...
Media Center KTT ASEAN sediakan internet cepat dukung kerja jurnalis
Senin, 04 September 2023 - 08:59 WIB

Media Center KTT ASEAN sediakan internet cepat dukung kerja jurnalis

Elshinta.com, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informati...
Pemerintah intensif awasi penggunaan frekuensi radio selama KTT ASEAN
Minggu, 03 September 2023 - 16:05 WIB

Pemerintah intensif awasi penggunaan frekuensi radio selama KTT ASEAN

Elshinta.com, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (...
Ide liburan agar lebih bewarna
Minggu, 03 September 2023 - 12:15 WIB

Ide liburan agar lebih bewarna

Elshinta.com, Bagi banyak orang, liburan akhir tahun merupakan momen yang ditunggu-tunggu, mengingat...
150 unit Wuling Air Ev siap kawal delegasi KTT ASEAN 2023
Minggu, 03 September 2023 - 08:31 WIB

150 unit Wuling Air Ev siap kawal delegasi KTT ASEAN 2023

Elshinta.com,  Wuling Motors (Wuling) kembali ikut ambil bagian dalam melancarkan kegiatan kenegara...
AHM buka layanan pengecekan rangka eSAF motor Honda
Sabtu, 02 September 2023 - 12:19 WIB

AHM buka layanan pengecekan rangka eSAF motor Honda

Elshinta.com, PT Astra Honda Motor (AHM) akhirnya membuka layanan pengecekan rangka eSAF (enhanced S...
10 Motivator terbaik dan terkenal di Indonesia, nomor tujuh paling muda
Jumat, 01 September 2023 - 20:51 WIB

10 Motivator terbaik dan terkenal di Indonesia, nomor tujuh paling muda

Elshinta.com, Sudah tidak asing lagi, di Indonesia terdapat nama-nama Motivator yang bisa memberikan...
Gen Z Asia Tenggara jadikan ponsel sebagai pusat hiburan
Kamis, 31 Agustus 2023 - 22:56 WIB

Gen Z Asia Tenggara jadikan ponsel sebagai pusat hiburan

Elshinta.com, Survei yang dilakukan jenama gawai POCO dengan perusahaan data YouGov menunjukkan gene...
Alasan Hyundai segarkan Stargazer dengan label X di belakangnya
Rabu, 30 Agustus 2023 - 13:38 WIB

Alasan Hyundai segarkan Stargazer dengan label X di belakangnya

Elshinta.com, Chief Operating Officer of HMID, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan bahwa pihaknya me...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi