Kudapan khas era Kesultanan Palembang di antara sajian takjil

Elshinta
Minggu, 17 April 2022 - 22:35 WIB | Editor : Widodo | Sumber : Antara
Kudapan khas era Kesultanan Palembang di antara sajian takjil
Kue gandus dan srikaya, kudapan khas Kesultanan Palembang yang disajikan sebagai takjil selama bulan Ramadhan. (ANTARA/M Riezko Bima Elko P/22)

Elshinta.com - Di antara beraneka ragam takjil yang diperdagangkan di pasar-pasar takjil Ramadan di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, ada beberapa kudapan khas era Kesultanan Palembang Darussalam.

Dosen Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Kemas AR Panji, di Palembang, Minggu, menuturkan bahwa setidaknya ada empat jenis kudapan khas Kesultanan Palembang yang dijajakan di pasar takjil, yakni kue gandus, srikaya, dadar jiwo, dan gulo puan.

Menurut dia, keempat makanan itu pada masa lalu menjadi bagian dari jamuan khusus untuk para tamu di lingkungan Keraton Kesultanan Palembang Darussalam (1659-1823).

Selanjutnya kudapan tersebut biasa disajikan dalam acara adat, pesta rakyat, dan perayaan hari besar keagamaan.

"Meski belum ada literasi yang membahasnya terperinci, tapi para tetua dulu menceritakan hal yang demikian, karena dulu adat dan budaya itu satu kesatuan yang tidak terpisahkan," kata Kemas, dosen yang ikut menggali sejarah Palembang itu.

Ia mengemukakan bahwa menurut para tetua adat makanan khas kesultanan tersebut dikenal luas oleh masyarakat di luar Palembang pada masa Sultan Ahmad Najamuddin Prabu Anom tahun 1821-1823 Masehi, pada masa Sultan Palembang ke-10 beserta keluarga dan alim-ulama melakukan pelarian ke beberapa daerah.

Menurut dia, daerah ​​​​​Ogan termasuk daerah tujuan pelarian Sultan Ahmad Najamuddin Prabu Anom setelah melakukan penyerbuan ke garnisun Belanda di Benteng Kuto Besak sekitar abad ke-19.

Pelarian keluarga Sultan diduga membuat makanan khas kesultanan menjadi dikenal di luar wilayah Palembang.

Kudapan khas Kesultanan Palembang yang pada masanya tergolong mewah karena dibuat menggunakan susu kerbau seperti kue gandus dan gulo puan kini juga dikenal di daerah Ogan.

"Menyebar luas karena adanya migrasi dari pelarian itu. Namun, masih diperlukan pembahasan terkait hal ini, sehingga masih mungkin salah dan dapat berubah nantinya," kata Kemas.

Sampai sekarang kudapan khas Kesultanan Palembang yang rasanya gurih dan manis masih digemari oleh masyarakat.

Sebagian besar rumah makan khas Palembang menyajikan kudapan tersebut sebagai makanan pembuka puasa. Kudapan-kudapan khas Kesultanan Palembang juga laris manis di pasar-pasar takjil.

Produsen takjil Mey’s Cake selama bulan Ramadhan setiap hari membuat sampai sekitar 900 kudapan tersebut untuk memenuhi permintaan takjil dari pedagang di kawasan Jalan Mayor Salim Batubara Sekip Jaya, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Veteran, serta Jalan Kenten di Palembang.

"Kalau per loyangnya berisi macam-macam kue itu dijual kisaran Rp200 ribu. Alhamdulillah, Ramadhan ini penghasilan meningkat," kata Sum, pembuat takjil Mey's Cake.

Kue gandus dibuat dari tepung beras, tepung tapioka, garam halus, santan instan, air, dan daun pandan dengan taburan berupa ebi sangrai yang dihaluskan, bawang merah goreng, irisan seledri, dan irisan cabai.

Dadar jiwo lapisan luarnya dibuat dari tepung terigu, telur, air, dan air kunyit dan isiannya dibuat dari pepaya muda, santan, bawang putih, udang cincang, bawang merah, garam, gula, dan merica.

Kue Srikaya dibuat dari telur, gula pasir, santan, daun pandan, dan daun suji. Sementara gulo puan, bahan bakunya susu kerbau dan gula pasir.

Menurut siaran informasi dari Dinas Pariwisata Kota Palembang, gulo puan sekarang hanya dibuat oleh beberapa produsen rumahan di Palembang dan Ogan Ilir. Pembuat kudapan itu tidak banyak karena bahan baku utama, susu kerbau rawa, pasokannya terbatas.

Wali Kota Palembang Fitiranti Agustinda mengatakan bahwa pemerintah kota mendukung pelestarian makanan-makanan tradisional khas dengan mengikutsertakan para produsen dalam berbagai pelatihan pemasaran.

"Di bawah Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, pembinaan itu dilakukan, dan diawasi oleh BPOM terkait keamanan bahan baku makanan tersebut dari zat berbahaya sehingga aman dikonsumsi masyarakat," katanya.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
 Lestarikan wisata kuliner, Saga gelar workshop Opak Conggeang khas Jabar
Minggu, 03 September 2023 - 11:12 WIB

Lestarikan wisata kuliner, Saga gelar workshop Opak Conggeang khas Jabar

Elshinta.com, Sahabat Ganjar (Saga) relawan yang berdedikasi  melestarikan warisan kuliner tradisio...
Kacang Sacha Inchi, miliki nilai jual tinggi dan kandungan Omega 3 lebih dari ikan Salmon
Senin, 28 Agustus 2023 - 19:06 WIB

Kacang Sacha Inchi, miliki nilai jual tinggi dan kandungan Omega 3 lebih dari ikan Salmon

Elshinta.com, PT Mitera Karya Djaya Perdasa (MKDP) Regional II Aceh mengajak para petani Aceh Utara ...
Di Pare Pare, Saga gelar workshop pembuatan Roti Mantao
Minggu, 27 Agustus 2023 - 15:55 WIB

Di Pare Pare, Saga gelar workshop pembuatan Roti Mantao

Elshinta.com, Sahabat Ganjar, relawan yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan kewirausahaan, ke...
Hokben Mampang tampung 152 bangku hingga party room, musala, dan area parkir yang luas
Jumat, 25 Agustus 2023 - 14:53 WIB

Hokben Mampang tampung 152 bangku hingga party room, musala, dan area parkir yang luas

Elshinta.com, Di tengah banyak perusahaan, cafe atau rumah makan yang gulung tikar, Rumah makan HokB...
MUI tegaskan produk `wine` Nabidz haram
Selasa, 22 Agustus 2023 - 20:34 WIB

MUI tegaskan produk `wine` Nabidz haram

Elshinta.com, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh menegaskan bahwa ...
Mencicipi hidangan khas Vietnam di restoran halal Saigon
Rabu, 16 Agustus 2023 - 17:45 WIB

Mencicipi hidangan khas Vietnam di restoran halal Saigon

Elshinta.com, Bagi warga muslim tentu ada kalanya kesulitan untuk menemukan restoran makanan halal t...
Dokter anak katakan tata laksana anak obesitas dengan ganti camilan
Selasa, 08 Agustus 2023 - 17:23 WIB

Dokter anak katakan tata laksana anak obesitas dengan ganti camilan

Elshinta.com, Ketua Tim Satuan Tugas Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Banten dr Novitria Dwinanda...
Pilihan makanan yang cocok untuk akhir pekan
Minggu, 06 Agustus 2023 - 11:55 WIB

Pilihan makanan yang cocok untuk akhir pekan

Elshinta.com, Akhir pekan bersama teman?, sudah menemukan makanan yang cocok?.
Inspirasi kuliner unik, Barbie berbalut gaun daging
Sabtu, 05 Agustus 2023 - 21:31 WIB

Inspirasi kuliner unik, Barbie berbalut gaun daging

Elshinta.com, Hadir di restoran Jepang bernama Rokurenya yang terletak di AEON Mall BSD, Kabupaten T...
Rekomendasi jajanan lezat di festival `Kampoeng Tempo Doeloe`
Sabtu, 05 Agustus 2023 - 07:19 WIB

Rekomendasi jajanan lezat di festival `Kampoeng Tempo Doeloe`

Elshinta.com, JF3 Food Festival kembali hadir untuk ke-18 kalinya dengan menghadirkan festival kulin...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi