Komnas Perempuan: Kekerasan perempuan dan anak di Kepri meningkat

Elshinta
Jumat, 25 Maret 2022 - 17:48 WIB | Editor : Sigit Kurniawan | Sumber : Antara
Komnas Perempuan: Kekerasan perempuan dan anak di Kepri meningkat
Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Elshinta.com - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mencatat kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kepri terus meningkat selama periode 2015-2021, dari 27 kasus di tahun 2015 menjadi 198 kasus di tahun 2021.

Apalagi saat pandemi COVID-19 kasus kekerasan perempuan dan anak naik drastis, salah satunya dipicu masalah perekonomian.

"Misalnya, nasib perempuan memiliki beban kerja bertumpuk di dalam rumah, ditambah meningkatnya ketegangan di dalam keluarga terutama akibat kehilangan sumber penghasilan," kata Ketua Subkom Pengembangan Sistem Pemulihan Komnas Perempuan Theresia Iswarini di Tanjungpinang, Jumat (25/3).

Menurutnya peningkatan kasus kekerasan perempuan dan anak bukan hanya terjadi di Kepri, melainkan di seluruh Indonesia, di mana dari tahun 2020 sebanyak 940 kasus menjadi 1.721 kasus di tahun 2021.

"Ada kenaikan sebesar 83 persen," ujar Theresia.

Sementara itu, Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Dewi Kumalasari mengatakan selama ini memang ada perlakuan yang berbeda yang diterima antara korban dan pelaku kekerasan terhadap perempuan maupun anak.

Menurutnya korban kekerasan malah tidak mendapatkan keadilan yang semestinya.

"Pelaku ditangkap oleh polisi, diberi makan dan dipenuhi kebutuhannya di dalam sel. Sementara korban tidak ada yang mendampingi, kadang korban tidak mendapatkan akses pelayanan dan korban tidak dapat hak-hak yang semestinya dia dapatkan," ujar Dewi Ansar.

Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan Komnas HAM sebagai momentum upaya pemenuhan hak-hak perempuan korban kekerasan dan tindak pidana.

Kemudian, menyusun suatu regulasi untuk mengakomodir Komnas Perempuan, bagaimana korban-korban kekerasan perempuan dan anak ini mendapat hak-haknya.

Ia juga mengharapkan Komnas Perempuan untuk membagikan informasi dan program-program Komnas Perempuan ke depannya.

"Nantinya dari informasi dan program tersebut dapat disinergikan dengan program-program Pemerintah Provinsi Kepri," tuturnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Kepri Misni mengatakan kasus kekerasan perempuan dan anak meliputi kekerasan fisik, psikis, seksual, penelantaran hingga ekonomi.

Ironinya kekerasan itu dilakukan oleh lelaki orang-orang terdekat, seperti orangtua, suami, pacar hingga saudara kandung.

Misni juga mengakui jika persoalan kesetaraan gender masih banyak terjadi di lapangan, di mana ketidakadilan terjadi hampir sendi bidang kehidupan perempuan.

Seharusnya gender dapat membuat perempuan dan lelaki saling memahami daripada fungsi dan peran masing-masing.

"Ketika itu terjadi, maka kesetaraan gender akan terwujud," sebut Misni.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Bahaya ruam popok pada bayi dan cara mengatasinya
Sabtu, 02 September 2023 - 13:42 WIB

Bahaya ruam popok pada bayi dan cara mengatasinya

Elshinta.com, Ketika dilahirkan, kondisi kulit bayi belum berkembang sempurna, dengan kata lain kuli...
Harganas ke-30, kunci masa depan dunia bermula dari kualitas keluarga
Selasa, 29 Agustus 2023 - 18:23 WIB

Harganas ke-30, kunci masa depan dunia bermula dari kualitas keluarga

Elshinta.com, Dari keluargalah kekuatan dan ketahanan dalam pembangunan suatu bangsa akan muncul. H...
Pentingnya keluarga ciptakan lingkungan sehat cegah kenakalan remaja
Senin, 28 Agustus 2023 - 23:45 WIB

Pentingnya keluarga ciptakan lingkungan sehat cegah kenakalan remaja

Elshinta.com, Dalam upaya mencegah kenakalan remaja, peran keluarga menjadi faktor utama dalam menci...
Polusi udara, orang tua diminta kurangi aktivitas outdoor anak
Sabtu, 26 Agustus 2023 - 06:32 WIB

Polusi udara, orang tua diminta kurangi aktivitas outdoor anak

Elshinta.com, Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Keluarga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan P...
Kepala BKKBN katakan peran orang tua tentukan kualitas generasi di masa depan
Selasa, 15 Agustus 2023 - 23:55 WIB

Kepala BKKBN katakan peran orang tua tentukan kualitas generasi di masa depan

Elshinta.com, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyat...
4 kesalahan yang perlu dihindari saat mendekorasi kamar bayi
Selasa, 15 Agustus 2023 - 19:05 WIB

4 kesalahan yang perlu dihindari saat mendekorasi kamar bayi

Elshinta.com, Perangkat visual dan sensorik yang sesuai bisa membantu bayi mengenali bentuk, warna, ...
Pentingnya peran ayah dalam keberhasilan pola asuh anak
Selasa, 01 Agustus 2023 - 22:22 WIB

Pentingnya peran ayah dalam keberhasilan pola asuh anak

Elshinta.com, Sosok ayah lekat dengan peran sebagai pencari nafkah keluarga atau sosok di balik laya...
Dirreskrimum Polda Sumut katakan keluarga benteng perlindungan anak
Jumat, 28 Juli 2023 - 17:11 WIB

Dirreskrimum Polda Sumut katakan keluarga benteng perlindungan anak

Elshinta.com, Kasus kekerasan dan penelantaran terhadap anak menjadi salah satu prioritas Ditreskrim...
WHO sebut 350.000 anak terdiagnosa kanker setiap tahun
Kamis, 27 Juli 2023 - 19:25 WIB

WHO sebut 350.000 anak terdiagnosa kanker setiap tahun

Elshinta.com, Di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah diperkirakan 350.000 anak terdiagn...
Orangtua perlu berikan stimulasi pada anak secara berkelanjutan
Rabu, 26 Juli 2023 - 21:55 WIB

Orangtua perlu berikan stimulasi pada anak secara berkelanjutan

Elshinta.com, Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog mengingatk...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi