Elshinta.com - Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menjadi penyumbang kasus stunting terbesar daerah. Kabupaten mencatat ada 20 desa di Sukoharjo yang belum menuntaskan kasus stunting, 10 desa diantaranya berada di Kecamatan Polokarto ini. Jumlah angka stunting di Sukoharjo saat ini tercatat sebanyak 594 kasus.
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengatakan, kasus gagal tumbuh anak disebabkan sejumlah faktor. Mulai masalah kebersihan, sanitasi, dan juga kesiapan ibu untuk hamil yang mungkin karena ada pernikahan dini. Masalah ini saling berkaitan sehingga memunculkan potensi stunting bagi anak anak yang lahir.
Untuk itu, edukasi pada masyarakat agar tidak menikah dini sangat penting guna mencegah muncul kasus stunting di kemudian hari. Harapan kedepan program pemerintah mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045 dapat tercapai. "Wilayah yang masuk pengawasan memang Polokarto," kata Etik seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Kamis (17/2).
Guna mencapai tujuan, lanjut bupati, pemerintah daerah memberikan pelayanan perbaikan gizi pada ibu hamil, anak yang lahir dengan kondisi gizi buruk dan penyuluhan berpola hidup bersih. Pemerintah kabupaten (pemkab) membentuk tim khusus yang turun ke lapangan mengampanyekan program penuruan angka stunting daerah, melalui Duta Generasi Berencana atau GenRe.
Duta GenRe ini ditempatkan diseluruh kecamatan, tugasnya mengedukasi masyarakat secara umum dalam upaya penungkatan sumber daya manusia. Utamanya menekan angka stunting dimasing-masing wilayah dengan sasaran kalangan remaja yang notabene adalah calon orang tua.
"Yang kami sasar memang kalangan remaja," ujarnya.
Sedang, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Sukoharjo, Proboningsih Dwi Danarti menambahkan, Duta GenRe bertugas memberikan pendampingan khususnya ibu hamil. Mengedukasi pada calon orang tua, berkolaborasi dalam menekan angka stunting. Melalui penguatan pola asuh anak dan remaja serta penguatan ekonomi keluarga. Sesuai dengan tujuan jangka panjang pemerintah, Indonesia Emas tahun 2045 bebas dari kasus stunting.