Program Active Selling dan upaya menolong UMKM bangkit dari pandemi

Elshinta
Minggu, 17 Oktober 2021 - 12:49 WIB | Editor : Widodo | Sumber : Antara
Program Active Selling dan upaya menolong UMKM bangkit dari pandemi
Ilustrasi: Pelatihan `UMKM Go Digital` di Solo. (ANTARA/Aris Wasita)

Elshinta.com - Kondisi ekonomi saat ini tidak bisa disamakan dengan krisis yang pernah terjadi pada satu atau dua dasawarsa sebelumnya.

Dulu mungkin saja pelaku UMKM mampu menjadi bantalan dan penyelamat roda perekonomian ketika usaha besar terhempas badai krisis moneter pada 1998.

Berlanjut pada satu dasawarsa setelahnya ketika pada 2008 krisis finansial kawasan kembali menghadang perekonomian negeri.

Namun berbeda kini ketika pandemi menghempas seluruh sendi-sendi kehidupan. Bahkan pertahanan UMKM telah rontok di awal ketika tidak saja daya beli masyarakat yang menurun, namun kebijakan perlindungan kesehatan dan ekonomi tampak seperti buah simalakama, maju salah mundur salah.

UMKM telah berdiri di garis terdepan dalam perang melawan pandemi dan banyak di antaranya jatuh berguguran. Mereka yang mencoba untuk kembali bangkit bukan tidaklah mudah.

Hal itu ditambah dengan kondisi yang telah berubah 180 derajat kini, ketika masyarakat telah didorong untuk melakukan adaptasi kebiasaan baru. Maka mau tidak mau UMKM pun harus mengubah pola bisnis dan pola pikirnya dalam menjalankan usaha.

Faktanya memang dapat dikatakan bahwa menjadi pelaku UMKM bukan mudah, namun pemerintah tidak tinggal diam. Misalnya saja produsen sektor pengolahan di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang selalu mendapatkan bimbingan dan pembinaan agar bisa segera bangkit dari pandemi.

Pemerintah daerah (pemda) setempat sudah menyatakan dukungan dalam perizinan maupun pemasaran. Bahkan jika produknya adalah berupa hasil olahan yang ikonik dan mudah dijual, maka para agen dan distributor siap menjemput bola.

Ada beberapa program dikembangkan di antaranya Program Active Selling yang mendorong pelaku UMKM agar siap merambah pemasaran di dunia digital.

Active Selling
Sebuah program sebaik apapun tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dan kepercayaan dari peserta yang mengikutinya.

Termasuk juga Program Active Selling yang dicetuskan pemerintah pusat dengan melibatkan pemda sebagai upaya untuk menolong UMKM bangkit dari pandemi.

Program ini mendorong UMKM meningkatkan kompetensi melalui pelatihan termasuk agar bisa onboarding ke platform digital.

Active Selling diharapkan menjadi solusi yang mempermudah UMKM untuk bisa memulai kembali usahanya dalam adaptasi kebiasaan baru. Meski begitu program ini diharapkan tidak membuat UMKM terlena.

Lewat Program Active Selling, para pelaku UMKM terus dituntut antusias menimba ilmu dan mempelajari tantangan yang dihadapi di dunia digital, tanpa meninggalkan moda pemasaran yang telah dijalankan. Pemasaan luring tetap dijalankan, pemasaran daring ditingkatkan.

Mengikuti pendampingan untuk memaksimalkan pemanfaatan aplikasi-aplikasi digital, Ridwan Hamdani, seorang pelaku UMKM di Solo misalnya saat ini tengah fokus memproduksi pakaian batik. Ia bermaksud menjajal peruntungan dengan membuka toko daring di lokapasar. Ridwan berharap dapat memasarkan produknya ke luar wilayah.

Selama pandemi, ia fokus di bidang fesyen. Batik yang ia buat diupayakan bisa selalu mengikuti tren, lalu ia beri kombinasi warna agar tidak monoton. Setelah barang jadi, langsung disetor dan diambil oleh agen. Jadi memang tidak perlu repot.

Meski begitu ia masih tetap penasaran dengan pola pemasaran secara digital. Ridwan sangat berharap bisa memasarkan produknya keluar Solo agar usaha dan mereknya semakin dikenal luas.

Lelaki yang tinggal di sekitar Stadion Manahan ini berharap bisa mendapatkan bimbingan untuk mengenal cara memasarkan produk secara digital.

Senada dengan Ridwan, adalah Budiyanti yang mengolah singkong menjadi oleh-oleh khas Solo yakni Balung Kethek. Walaupun dinamai Balung yang berarti tulang dan identik keras, keripik singkong yang diiris memanjang milik Budiyanti sangat diminati karena rasa dan kerenyahannya. Balung Kethek Solo Ngangeni dapat dijumpai di etalase hotel dan dijual juga di toko ritel modern.

Komunitas Budiyanti beranggotakan 25 UMKM produksi di bawah naungan Disperindagkop. "Kami selalu dibina dan diarahkan agar hasil olahan memiliki kualitas bagus, lalu dibantu juga pemasaran," ucapnya.

Sebetulnya ia sudah memiliki akun di beberapa lokapasar. Tapi ia ingin memaksimalkan akun- akun tersebut dengan berbekal keterampilan dan tips-tips yang diajarkan di Program Active Selling. Selama ini dari akun Google Bussiness yang ia jalankan terbukti sudah banyak yang merespons dengan baik.

Peluang UMKM
Direktur Ekonomi Digital Kementerian Kominfo I Nyoman Adhiarna mengatakan dunia digital membawa peluang baru bagi UMKM untuk memasarkan produknya secara lebih luas.

Pemasaran luring  selama ini sudah dan sebaiknya memang tetap dijaga dengan baik. Lalu kemudian harus dicoba untuk diupayakan pemasaran secara daring agar bisa memperluas jangkauan produk ke luar daerah.

Untuk memulainya memang akan banyak tantangan, tapi pelaku UMKM harus yakin bahwa tidak ada perjuangan yang mudah dan ke depan jika ditekuni pemasaran daring berpeluang menambah pendapatan yang besar.

Oleh karena itu, Kemenkominfo memfasilitasi dan mendampingi pelaku UMKM untuk mempelajari pemasaran digital.

Program Active Selling yang digelar oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merupakan Program Pendampingan untuk 26 ribu pelaku UMKM produsen sektor pengolahan di 10 Kawasan Wisata Prioritas, termasuk di wilayah Jawa Tengah.

Program Pendampingan ini bertujuan untuk mencapai Active Selling di mana para pelaku UMKM diharapkan untuk aktif mengunggah foto produk lengkap dengan caption-nya di lokapasar, berinteraksi dengan calon pembeli, dan bertransaksi secara daring.

Selama enam bulan, para pelaku UMKM dibimbing oleh para fasilitator terlatih dalam mengoptimalkan media sosial dan lokapasar  untuk kegiatan usaha, penggunaan kasir daring  dan agregator, serta pengenalan terhadap teknologi 4.0 secara gratis, bahkan disediakan paket data.

Program pendampingan ini mendapat tanggapan yang positif dari para pelaku UMKM dan pihak terkait setempat dan diharapkan dapat terus berlanjut di masa yang akan datang.

Ke depan active selling memang diharapkan bisa menjadi solusi yang menolong UMKM untuk bangkit dari badai pandemi.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
DJKN sebut tingkatkan ekonomi UMKM Papua melalui pasar digital
Sabtu, 26 Agustus 2023 - 19:53 WIB

DJKN sebut tingkatkan ekonomi UMKM Papua melalui pasar digital

Elshinta.com, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Pap...
Wali Kota Serang apresiasi program pemberdayaan UMKM Sampoerna
Sabtu, 26 Agustus 2023 - 18:17 WIB

Wali Kota Serang apresiasi program pemberdayaan UMKM Sampoerna

Elshinta.com, Melalui program pemberdayaan UMKM Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di...
Jatuh bangun bisnis dari nol ala influencer Anggela Permatasari
Kamis, 24 Agustus 2023 - 13:12 WIB

Jatuh bangun bisnis dari nol ala influencer Anggela Permatasari

Elshinta.com, Anggela Permatasari atau yang akrab disapa Tacik dikenal sebagai influencer yang memil...
Jadi sentra industri, Festival Shuttlecock digelar di Desa Lawatan, Tegal
Senin, 14 Agustus 2023 - 18:35 WIB

Jadi sentra industri, Festival Shuttlecock digelar di Desa Lawatan, Tegal

Elshinta.com, Dalam rangka memperkenalkan Desa Lawatan sebagai sentra pengrajin shuttlecock terbesar...
Menparekraf jelaskan lima kriteria penting bagi pelaku ekraf
Senin, 31 Juli 2023 - 18:12 WIB

Menparekraf jelaskan lima kriteria penting bagi pelaku ekraf

Elshinta.com, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membeberkan lima kr...
Bantu potensi UMKM naik level, Kredit Pintar gelar Kelas Pintar Bersama di Kota Semarang
Rabu, 12 Juli 2023 - 15:45 WIB

Bantu potensi UMKM naik level, Kredit Pintar gelar Kelas Pintar Bersama di Kota Semarang

Elshinta.com, Aktif menginisiasi program literasi keuangan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Me...
Influencer Jessica kembangkan bisnis Mjestex Tekstil, dari antar barang sendiri sampai punya toko
Selasa, 11 Juli 2023 - 20:39 WIB

Influencer Jessica kembangkan bisnis Mjestex Tekstil, dari antar barang sendiri sampai punya toko

Elshinta.com, Bagi Jessica bisnis tidak harus bermodal  tinggi. Lewat konten bisnisnya, ia menginsp...
Pemkot Magelang berikan pelatihan pengolahan kopi pelaku IKM
Selasa, 11 Juli 2023 - 19:33 WIB

Pemkot Magelang berikan pelatihan pengolahan kopi pelaku IKM

Elshinta.com, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang, Jawa Tengah, memberik...
Laporan Kaspersky ungkap UMKM masih jadi incaran penjahat siber
Jumat, 30 Juni 2023 - 10:43 WIB

Laporan Kaspersky ungkap UMKM masih jadi incaran penjahat siber

Elshinta.com, Laporan Kaspersky terbaru mengungkap realitas bahwa penjahat siber terus menargetkan u...
Perajin sepatu kulit beralih ke sepatu ecoprint
Selasa, 06 Juni 2023 - 21:44 WIB

Perajin sepatu kulit beralih ke sepatu ecoprint

Elshinta.com, Berkat sepatu ecoprint buatan Madooci membawa Sri Wagiati perajin sepatu kulit meraup ...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi