Uni Eropa: Lebih dari 200 Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Seluruh Dunia
Elshinta
Jumat, 27 Mei 2022 - 10:19 WIB | Penulis : Mitra Elshinta Feeder
Uni Eropa: Lebih dari 200 Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Seluruh Dunia
DW.com - Uni Eropa: Lebih dari 200 Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Seluruh Dunia

Lebih dari belasan negara di mana cacar monyet mewabah, yang sebagian besar terjadi di Eropa, telah melaporkan setidaknya satu kasus yang dikonfirmasi. Laporan itu disampaikan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) dalam catatan epidemiologi yang dirilis pada Rabu (25/05) malam.

"Ini adalah pertama kalinya rantai penularan dilaporkan di Eropa tanpa hubungan epidemiologis yang diketahui ke Afrika Barat atau Tengah, di mana penyakit ini endemik," menurut laporan itu.

Mereka menambahkan bahwa sebagian besar kasus terdeteksi pada pria muda, yang mengidentifikasi diri sebagai pria yang berhubungan seks dengan pria.

Inggris, tempat kemunculan cacar monyet pertama kali terdeteksi pada awal Mei, saat ini memiliki setidaknya ada 71 kasus terkonfirmasi. Diikuti oleh Spanyol dengan 51 kasus dan Portugal dengan 37 kasus.

Di luar Eropa, Kanada memiliki 15 kasus dan Amerika Serikat mencatat sembilan kasus. Jumlah total kasus yang dilaporkan pada Rabu (25/05) telah meningkat lima kali lipat sejak penghitungan pertama pada 20 Mei, ketika badan Uni Eropa mengatakan ada 38 kasus.

Risiko penularan cacar monyet "sangat rendah", kata ECDC awal pekan ini, tetapi memperingatkan bahwa orang yang memiliki banyak pasangan seksual, terlepas dari orientasi seksualnya, lebih berisiko.

"Manifestasi klinis umumnya digambarkan ringan," katanya, seraya menambahkan bahwa tidak ada kematian.

Gejala cacar monyet

Cacar monyet menyebar melalui gigitan atau kontak langsung dengan darah, daging, atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi. Gejala awalnya termasuk demam tinggi sebelum berkembang menjadi ruam dengan cepat. Orang yang terinfeksi juga mengalami ruam seperti cacar air di tangan dan wajah mereka.

Tidak ada pengobatan, tetapi gejalanya biasanya hilang setelah dua sampai empat minggu, dan biasanya tidak berakibat fatal.

Maria Van Kerkhove, pemimpin penyakit yang muncul untuk Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan pada Senin (24/05) bahwa cacar monyet adalah "situasi yang dapat dicegah".

ha/pkp (AFP)

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Baca Juga
 
Gaia: Proyek Ambisius Eropa untuk Memetakan Bima Sakti
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Jika memikirkan galaksi kita, Bima Sakti, Anda mungkin akan berpikir mengenai bintang-bintang dan pl...
Mengapa Seseorang Percaya Horoskop?
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Anda mungkin merasa memiliki kesamaan dengan ramalan yang Anda dengar atau baca. Hal itu tidak mengh...
Peneliti: Virus Cacar Monyet Bermutasi dengan Cepat
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Virus cacar monyet yang menyebar di Amerika Serikat, Eropa, dan Inggris bermutasi sangat cepat. Hal ...
Virus Dengue dan Zika Dapat Mengubah  Aroma Tubuh Jadi Digemari Nyamuk
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Virus yang menyebabkan penyakit tropis seperti demam berdarah Denguedan Zika dapat membajak aroma in...
Miniatur Set Istimewa Perkaya Pabrik Mimpi Dunia Perfilman
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Film berjudul The French Dispatch berkisah tentang sebuah koran AS yang punya cabang di Perancis. Fi...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi