Sanksi Ekonomi terhadap Rusia Buat Para Pelaku Ransomware Frustrasi
Elshinta
Jumat, 27 Mei 2022 - 08:45 WIB | Penulis : Mitra Elshinta Feeder
Sanksi Ekonomi terhadap Rusia Buat Para Pelaku Ransomware Frustrasi
VOA Indonesia - Sanksi Ekonomi terhadap Rusia Buat Para Pelaku Ransomware Frustrasi
Invasi Rusia ke Ukraina tampaknya menuai dampak tidak terduga dalam dunia siber, di mana jumlah serangan ransomware kini mengalami penurunan. “Kami menyaksikan penurunan sejak invasi ke Ukraina,” kata Rob Joyce, direktur keamanan siber dari Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, dalam sebuah forum virtual pada Rabu (26/5). Joyce mengatakan salah satu alasan penurunan serangan ransomware tersebut yang berlangsung sejak 24 Februari adalah peningkatan kesadaran dan langkah pencegahan yang dilakukan sektor bisnis AS. Ia juga mengatakan alasan lainnya juga terkait dengan langkah-langkah yang diambil oleh AS dan negara-negara sekutu dalam menerapkan sejumlah sanksi terhadap Moskow sebagai tanggapan atas invasi di Ukraina. “Kami jelas melihat aktor penjahat di Rusia mengeluh bahwa fungsi dari sanksi dan kesenjangan antara kemampuan mereka menggunakan kartu kredit dan metode pembayaran lain untuk mengoperasikan serangan ransomware terhadap sejumlah fasiltas milik negara Barat menjadi jauh lebih sulit,” kata Joyce kepada Cyber Initiatives Group. “Kami melihat bahwa hal itu berdampak pada operasi mereka,” tambahnya. “Hal tersebut menurunkan jumlah serangan yang terjadi.” Beberapa hari setelah pasukan Rusia masuk ke Ukraina, pejabat keamanan siber AS memperbarui kampanye kesadaran “Shields Up” mereka, dan menganjurkan perusahaan agar mengambil langkah keamanan tambahan guna melindungi mereka dari kemungkinan serangan siber oleh Rusia atau peretas kriminal yang bekerja untuk Moskow. [jm/ka]
DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Baca Juga
 
Biden Ingin Seimbangkan Kepentingan dan Ideologi dalam Lawatan Timur Tengah
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Dalam lawatan ke Timur Tengah pekan depan, Presiden Biden dijadwalkan akan mendorong integrasi Israe...
Menang Pemilu, Kelompok Konservatif Jepang Berencana Revisi Konstitusi
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Koalisi konservatif yang berkuasa di Jepang memperoleh kemenangan besar pada pemilu legislatif hari ...
Jerman Bersiap Kemungkinan Rusia Hentikan Pasokan Gas 
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Gas alam merupakan sumber energi utama di Jerman. Sekitar setengah dari rumah tangga di negara itu m...
Jepang Adakan Upacara Mengenang Abe Sehari Sebelum Pemakaman
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Upacara peringatan mengenang mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe diselenggarakan di Tokyo Senin...
PM Inggris Bertekad Lanjutkan Pekerjaan Hingga Serahkan “Mandat”
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Boris Johnson hari Senin (11/7) mengatakan ia bertekad untuk terus menjalankan program-program pemer...
Wapres Taiwan Beri Penghormatan Terakhir Bagi Abe
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Wakil Presiden Taiwan Lai Ching-Te hari Senin (11/7) tampak meninggalkan kediaman mantan Perdana Men...
Komandan Kapal Induk AS Puji Latihan Angkatan Laut RIMPAC
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Komandan kapal induk Amerika USS Abraham Lincoln Kapten Amy Bauernschmidt hari Senin (11/7) memuji l...
KBRI Belum Berencana Evakuasi WNI dari Sri Lanka
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Kedutaan Besar Republik Indonesia KBRI di Sri Lanka mengatakan belum berencana mengevakuasi warga ne...
Lawatan Biden ke Timur Tengah: Antara HAM, Energi, dan Keamanan Regional
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Lawatan Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah pekan ini didominasi isu tingginya harga minyak dunia ...
Perdana Menteri Inggris Baru akan Diumumkan pada 5 September
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Graham Brady, pemimpin dari sekelompok legislator Konservatif yang kuat yang dikenal sebagai Komite ...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi