Laporkan Kasus Pertama COVID-19, Korea Utara Akan Terapkan Lockdown Ketat
Elshinta
Jumat, 13 Mei 2022 - 11:35 WIB | Penulis : Mitra Elshinta Feeder
Laporkan Kasus Pertama COVID-19, Korea Utara Akan Terapkan Lockdown Ketat
DW.com - Laporkan Kasus Pertama COVID-19, Korea Utara Akan Terapkan Lockdown Ketat

Korea Utara pada hari Kamis (12/05) secara resmi mengkonfirmasi kasus infeksi COVID-19 pertamanya dan memerintahkan penguncian nasional. Demikian dilaporkan kantor berita Korea Utara KCNA.

Sebelumnya, negara yang terisolasi itu tidak pernah mengaku memiliki satu pun kasus virus Corona. Pemerintah telah memberlakukan blokade ketat terhadap perbatasannya sejak meletusnya pandemi pada tahun 2020.

Laporan KCNA menyebutkan tes dari sejumlah orang yang demam di ibu kota Pyongyang, pada 8 Mei lalu, mengkonfirmasi bahwa mereka terinfeksi varian omicron, tanpa memberikan rincian jumlah kasus atau kemungkinan sumber infeksi.

"Terjadi insiden darurat terbesar di negara ini, dengan lubang di bagian depan karantina darurat kami, yang telah disimpan dengan aman selama dua tahun dan tiga bulan terakhir sejak Februari 2020," dikatakan KCNA.

Perintah Pemberlakuan Lockdown Ketat

Dalam sebuah pertemuan antara Kim Jong Un dan pejabat tinggi Partai Buruh, diputuskan akan diterapkannya sistem pengendalian virus "darurat maksimum".

Menurut KCNA, Kim Jong Un telah memerintahkan seluruh kota untuk memberlakukan "penguncian ketat" untuk mencegah penyebaran virus dan mengatakan pasokan medis cadangan darurat akan dimobilisasi. Kim juga menyerukan kepada para pejabat untuk menghilangkan sumber infeksi secepat mungkin.

Media Korea Selatan dan Cina telah melaporkan bahwa warga Korea Utara telah disarankan untuk tinggal di rumah, tanpa merujuk pada virus COVID-19.

Sementara itu, kantor kepresidenan Korea Selatan menyatakan bersedia memberikan bantuan kemanusiaan kepada Korea Utara.

Awal 2020 — sebelum virus corona menyebar ke seluruh dunia — Korea Utara mengambil langkah keras untuk mencegah virus, dan menggambarkannya sebagai masalah "keberadaan nasional.”

Dan Korea Utara sebelumnya juga mengklaim rekor sempurna dalam mencegah Covid-19, klaim yang secara luas diragukan oleh para ahli.

Penduduk Korea Utara diyakini sebagian besar tidak divaksinasi, setelah pemerintahnya menolak vaksin yang ditawarkan oleh program distribusi Covaxyang didukung PBB.

yf/vlz (AFP, AP, Reuters)

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Baca Juga
 
Gaia: Proyek Ambisius Eropa untuk Memetakan Bima Sakti
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Jika memikirkan galaksi kita, Bima Sakti, Anda mungkin akan berpikir mengenai bintang-bintang dan pl...
Mengapa Seseorang Percaya Horoskop?
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Anda mungkin merasa memiliki kesamaan dengan ramalan yang Anda dengar atau baca. Hal itu tidak mengh...
Peneliti: Virus Cacar Monyet Bermutasi dengan Cepat
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Virus cacar monyet yang menyebar di Amerika Serikat, Eropa, dan Inggris bermutasi sangat cepat. Hal ...
Virus Dengue dan Zika Dapat Mengubah  Aroma Tubuh Jadi Digemari Nyamuk
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Virus yang menyebabkan penyakit tropis seperti demam berdarah Denguedan Zika dapat membajak aroma in...
Miniatur Set Istimewa Perkaya Pabrik Mimpi Dunia Perfilman
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Film berjudul The French Dispatch berkisah tentang sebuah koran AS yang punya cabang di Perancis. Fi...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi