Komisaris Tinggi HAM PBB Segera Terbang ke Xinjiang
Elshinta
Kamis, 28 April 2022 - 14:19 WIB | Penulis : Mitra Elshinta Feeder
Komisaris Tinggi HAM PBB Segera Terbang ke Xinjiang
VOA Indonesia - Komisaris Tinggi HAM PBB Segera Terbang ke Xinjiang
Sebuah tim dari Kantor Hak Asasi Manusia PBB telah tiba di China pada Senin (25/4) untuk mempersiapkan kunjungan Komisaris Tinggi HAM Michelle Bachelet yang sudah lama tertunda ke Xinjiang. Seperti diketahui, kelompok-kelompok HAM dan beberapa negara Barat – termasuk Amerika Serikat – menuduh pemerintah China telah melakukan pelanggaran serius terhadap kelompok minoritas Muslim-Uyghur dan kelompok minoritas Muslim lainnya. Sementara itu, Gene Bunin, seorang warga Amerika keturunan Rusia yang selama beberapa tahun terakhir tinggal di Xinjiang, telah mempublikasikan laporan yang mendokumentasikan data warga Xinjiang yang hilang. Laporan yang disebut “Xinjiang Victims Database of Uyghurs” itu menggambarkan apa yang terjadi di kawasan otonomi Uyghur di Xinjiang sebagai “genosida perlahan-lahan." Bunin mengatakan “menjadi sangat sulit untuk melakukan percakapan dengan orang-orang karena Anda merasa dapat menempatkan mereka dalam bahaya. Saya punya satu teman yang bertemu dengan saya di jalan dan ia memberikan isyarat untuk mengikutinya. Dia membawa saya ke satu sudut dan menjelaskan dengan sangat cepat bahwa keluarganya baik-baik saja karena ia memiliki istri orang China dan mereka OK." "Tetapi ia mengatakan tidak bisa terlihat berbicara dengan orang asing lain, jadi mohon maaf jika kita tidak bisa berinteraksi. Ketika kami bertemu lagi keesokan harinya, kami hanya mengangguk atau saling bertukar pandang, tetapi akhirnya kami sampai di titik di mana kami berpura-pura tidak melihat satu sama lain," ujar Bunin. Menjelang kunjungan Komisaris Tinggi HAM PBB ke Xinjiang pada Mei mendatang, Duta Besar Amerika Serikat di PBB telah meminta sang komisaris untuk merilis laporan tentang Xinjiang. Pihak China sendiri menanggapi hal itu dengan mengatakan “Beijing menyambut baik kunjungan tersebut tetapi tidak ada tempat untuk melakukan manipulasi politik dan tekanan jahat.” Sebuah laporan Wilson Center mendapati lebih dari 1.500 orang Uyghur telah ditahan atau dikembalikan secara paksa ke China oleh pemerintah negara-negara lain. Laporan itu merinci bagaimana Kementerian Keamanan China bekerjasama dengan pemerintah di negara-negara lain. Laporan itu menunjukkan “fenomena yang berkembang” tentang penindasan China terhadap Uyghur di luar negeri lewat berbagai metode, antara lain lewat pembekuan aset, serangan siber dan intimidasi. Dalam perkembangan lainnya, Inggris siap mengeluarkan larangan membeli produk perawatan kesehatan yang dibuat di Xinjiang. [em/lt]
DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Baca Juga
 
Biden Ingin Seimbangkan Kepentingan dan Ideologi dalam Lawatan Timur Tengah
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Dalam lawatan ke Timur Tengah pekan depan, Presiden Biden dijadwalkan akan mendorong integrasi Israe...
Menang Pemilu, Kelompok Konservatif Jepang Berencana Revisi Konstitusi
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Koalisi konservatif yang berkuasa di Jepang memperoleh kemenangan besar pada pemilu legislatif hari ...
Jerman Bersiap Kemungkinan Rusia Hentikan Pasokan Gas 
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Gas alam merupakan sumber energi utama di Jerman. Sekitar setengah dari rumah tangga di negara itu m...
Jepang Adakan Upacara Mengenang Abe Sehari Sebelum Pemakaman
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Upacara peringatan mengenang mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe diselenggarakan di Tokyo Senin...
PM Inggris Bertekad Lanjutkan Pekerjaan Hingga Serahkan “Mandat”
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Boris Johnson hari Senin (11/7) mengatakan ia bertekad untuk terus menjalankan program-program pemer...
Wapres Taiwan Beri Penghormatan Terakhir Bagi Abe
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Wakil Presiden Taiwan Lai Ching-Te hari Senin (11/7) tampak meninggalkan kediaman mantan Perdana Men...
Komandan Kapal Induk AS Puji Latihan Angkatan Laut RIMPAC
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Komandan kapal induk Amerika USS Abraham Lincoln Kapten Amy Bauernschmidt hari Senin (11/7) memuji l...
KBRI Belum Berencana Evakuasi WNI dari Sri Lanka
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Kedutaan Besar Republik Indonesia KBRI di Sri Lanka mengatakan belum berencana mengevakuasi warga ne...
Lawatan Biden ke Timur Tengah: Antara HAM, Energi, dan Keamanan Regional
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Lawatan Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah pekan ini didominasi isu tingginya harga minyak dunia ...
Perdana Menteri Inggris Baru akan Diumumkan pada 5 September
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:04 WIB
Graham Brady, pemimpin dari sekelompok legislator Konservatif yang kuat yang dikenal sebagai Komite ...

InfodariAnda (IdA)

Elshinta
CGTN INDONESIA

PM Kamboja temui Wang Yi