Dua puluh tahun dan terus tumbuh kembang adalah sebuah cerita yang luar biasa, lebih-lebih untuk sebuah radio. Perkembangan teknologi digital yang begitu masif dan menciptakan disruption, telah menyasar ke mana-mana tidak terkecuali radio.
Radio kini bukan lagi bersaing antarsesama radio, tapi dengan media-media digital. Media daring atau media online, bahkan media sosial. Mereka sudah lebih dulu mengambil alih peran media cetak, dan kini mulai menelikung media siaran pun media elektronik, TV.
Jika pada awal berdirinya media-media digital itu masih mengikuti kaidah jurnalisme, makin lama semakin bias. Mereka mengalami disrupsi akibat perkembangan pesat teknologi digital dan persaingan ketat. Tak sedikit media daring terjebak dan menjadikan media sosial justru sebagai sumber berita mereka.
Tak aneh pula jika akhirnya hoax meraja. Kebenaran berita dan informasi makin diragukan. Teknologi mungkin sanggup memberikan kecepatan penyampaian berita dan informasi, namun ia terbukti belum mampu memastikan kebenaran berita atau informasi. Saat ini siapa saja bisa menulis berita, menyebarkan informasi, ataupun menyampaikan kabar bohong.
Tuntutan berita dan informasi yang faktual dan benar akhirnya menjadi kebutuhan penting dan radio berhasil mengisinya. Radio sebagai media terpercaya menjadi pegangan bagi pendengar yang seringkali terbawa arus informasi yang diragukan.
Radio Elshinta di umurnya yang 20 tahun pada hari ini, 14 Februari 2020, mempunyai follower hampir 4 juta orang, aktif berinteraksi. Dari tahun ke tahun jumlah pendengar radio terus meningkat. Mereka memberi warna siaran Elshinta menjadi semakin kaya dan berwawasan luas.